Jumat, 19 April 2024 | 19:30
NEWS

Kasus Positif Terus Menurun, Daerah Apresiasi Perpanjangan PPKM Mikro

Kasus Positif Terus Menurun, Daerah Apresiasi Perpanjangan PPKM Mikro
Airlangga Hartarto (Dok Istimewa)

ASKARA - Kasus positif Covid-19 menunjukkan tren yang terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. Ini membuktikan kinerja baik dari unsur penanganan yang dilakukan pemerintah.

Presiden Joko Widodo bahkan mengakui kasus positif Covid-19 turun setelah adanya pemberlakuan Pengaturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang diketuai oleh Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto.

Keberhasilan Airlangga Hartarto dengan KPCPEN-nya membuat banyak orang memujinya. Tak terkecuali kalangan anggota dewan di Senayan. Anggota DPR sudah melihat, betapa Presiden Jokowi juga mengapresiasi bahwa PPKM mikro sudah menunjukkan hasil yang nyata di tingkat desa, kampung dan kelurahan, kasus Covid-19 terus turun.

Prioritas pemerintah sejak awal pandemi memang sudah jelas, keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hal yang utama. PPKM mikro merupakan salah satu wujud nyata, sikap pemerintah itu. Apalagi, kebijakan tersebut juga diterapkan dengan baik, melalui berbagai program keterlibatan masyarakat.

PPKM mikro yang diterapkan oleh pemerintah dilaksanakan di level terkecil dengan kriteria daerah yang masuk kategori zona merah. Namun, tidak menutup kemungkinan jika ada desa yang tetap melakukan PPKM mikro meski tidak zona merah.

Pengakuan atas program PPKM mikro juga muncul dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menyebut jika PPKM mikro berhasil menurunkan kasus mingguan sebanyak 60 persen.

Dia berkesimpulan PPKM mikro berhasil dan terus mengupayakan PPKM ini sebagai adaptasi baru karena mengelola kasus berbasis wilayah-wilayah kecil.

Dikatakan Ridwan Kamil, dalam dua pekan sebelumnya, kasus mingguan di Jabar sebanyak 28.000 kasus, namun kini terus menurun. Bahkan, berkat PPKM mikro, hampir tidak ada zona merah di Jabar saat ini, ujarnya, Selasa (20/4).

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta juga menegaskan jika PPKM mikro yang berlaku di wilayah cukup berhasil. Berkat metode dan sistem yang diterapkan dalam program itu masyarakat bisa menjalankan dengan baik.

Peran serta TNI, Polri, Satgas Covid-19 bersama masyarakat menurut Nico menjadi kunci utama keberhasilan itu. Ia berharap masyarakat tetap disiplin dan semangat dalam melaksanakan PPKM Mikro.

Lantaran itu, Ridwan Kamil dan Nico Afinta tetap mengapresiasi langkah pemerintah yang memberlakukan PPKM mikro fase keenam, yakni dengan memperpanjangnya hingga 14 hari ke depan, mulai 20 April sampai 3 Mei 2021.

Di samping itu, Pemerintah juga memperluas pembatasan ke lima provinsi. Kelima provinsi itu yakni Sumatra Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung dan Kalimantan Barat.

"Perluasan berdasarkan parameter jumlah kasus aktif maka ditambahkan lima provinsi," ungkap Menko Perekonomian sekaligus Ketua KPC PEN, Airlangga Hartarto, Senin (19/4).

Dengan perluasan wilayah tersebut, maka PPKM berskala mikro jilid keenam akan diterapkan di 25 provinsi. Adapun 20 provinsi lainnya yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan. 

Lalu,  Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Aceh, Sumatra Selatan, Riau dan Papua.

Pemerintah berharap perpanjangan dan perluasan PPKM dapat semakin menekan laju penularan Covid-19.

Airlangga mengklaim, selama PPKM mikro diterapkan, pandemi Covid-19 di Tanah Air sudah menunjukkan perbaikan, yakni dengan adanya penurunan kasus.

"Perkembangan parameter penanganan Covid dan penerapan PPKM mikro tahap kelima antara tanggal 6-19 April itu terus mengalami perbaikan," ujarnya.

Menurut Airlangga, kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 18 April sebesar 6,6 persen. Angka ini menurun dibanding Februari lalu yang mencapai 16 persen kasus aktif.

Kasus aktif pada minggu kedua Februari tercatat sebesar 176.291 kasus. Sementara, pada minggu ketiga April turun menjadi 106.243 kasus.

Sementara, rata-rata kasus positif atau positivity rate saat ini berada di angka 11,2 persen, menurun dibandingkan kasus positif pada Februari lalu yang mencapai 29,42 persen.

Kemudian, bed occupancy rate atau tingkat keterisian tempat tidur pun rata-rata berada di angka 34-35 persen, tidak melebihi 60 persen.

"PPKM dan PPKM mikro yang diterapkan sejak Januari dan Februari telah mulai berhasil mengendalikan laju penyebaran Covid di mana rata-rata kasus aktif terus menurun. Di Januari 15,43 persen, di Februari 13,57 (persen), Maret 9,52, (persen), dan April 7,23 persen," jelas Airlangga. 

Komentar