Masjid Istiqlal Lakukan Ketaatan Protokol Kesehatan Selama Ramadan

ASKARA - Upaya memutus penyebaran virus corona selama Ramadan terus dilakukan berbagai pihak dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam beraktivitas, termasuk pelaksanaan ibadah.
Masjid Istiqlal secara masif memberikan literasi kepada jemaah baik secara langsung maupun melalui papan pengumuman, brosur serta buku saku tentang protokol kesehatan.
"Jumlah jemaah yang boleh berkegiatan di area Masjid Istiqlal aturannya 50 persen kapasitas tapi kami batasi hanya satu persen atau sekitar dua ribu orang. Jadi, kami melakukan ketaatan protokol lebih dari yang ditetapkan pemerintah DKI Jakarta," kata Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, Sabtu (17/4).
Kiai Nasaruddin mengingatkan bahwa Masjid Istiqlal tidak lagi mengakomodir kegiatan buka puasa dan sahur bersama maupun itikaf. Pembersihan area salat setiap selesai digunakan juga rutin dilakukan.
"Masjid Istiqlal bukan sekadar ikon, kami menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya di Indonesia," katanya.
Setelah Salat Tarawih pengelola masjid langsung menyemprotkan tempat salat dengan disinfektan. Saat salat pun bacaan surat oleh imam dipendekkan dan meminta jemaah untuk segera meninggalkan tempat salat.
"Kita akan buktikan Istiqlal yang baru bisa jadi contoh seluruh masjid di Indonesia supaya bisa patuh protokol kesehatan. Semoga rumah ibadah lain dari agama lain juga bisa sharing, belajar bersama apa yang bisa dilakukan untuk keamanan masyarakat," jelas Kiai Nasaruddin.
Dia menambahkan, total kapasitas Masjid Istiqlal mencapai 250.000 jemaah. Artinya dengan batasan 50 persen, Masjid Istiqlal bisa menampung 125.000 jemaah.
"Tapi kalau segitu banyak orang melewati tangga yang sama dan pintu yang terbatas, karena masih renovasi itu kan peluang berkerumun ada. Sehingga kami membatasi walaupun kuota 50 persen tapi kami hanya terima satu persen," tandas Kiai Nasaruddin.
Komentar