ASKARA - Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri telah mengamankan 31 terduga teroris yang disinyalir terkait bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pasca bom bunuh diri di Gereja Katedral, Densus mengamankan 31 tersangka teroris di Makassar dan sekitarnya," kata Kepala Bagian Penum Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (14/4).

Kombes Ahmad menjelaskan, para terduga teroris yang ditangkap tergabung dalam kelompok kajian villa mutiara. Mereka pun terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Jadi, kelompok villa mutiara yang ikut merencanakan dan ikut dalam kelompok JAD tersebut. Satu kelompok ya," ujarnya.

Densus 88 melakukan penindakan dan penegakan hukum serta pengembangan terhadap jaringan-jaringan yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri tersebut. Terakhir, polisi menangkap tujuh tersangka teroris pada Selasa (13/4) kemarin.

Sepasang suami istri berinisial L dan YSF melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3). Tak berselang lama, Gedung Mabes Polri turut diserang oleh terduga teroris menggunakan senjata jenis airgun.

Densus 88 lantas mengamankan terduga teroris berinisial W yang merupakan otak perakit bom serta sejumlah rekan L dan YSF di kelompok tersebut. Beberapa orang itu diduga kuat memberi motivasi agar L dan YSF menjalankan aksinya.

Selain rangkaian operasi di Makassar, polisi juga menangkap sejumlah terduga teroris di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Terdapat 12 terduga teroris yang ditangkap di ibu kota.