Minggu, 19 Mei 2024 | 16:40
NEWS

Mabes Polri Diserang, Muhammadiyah: Tamparan Keras untuk Kepolisian

Mabes Polri Diserang, Muhammadiyah: Tamparan Keras untuk Kepolisian
Teroris yang dilumpuhkan di Mabes Polri (dok istimewa)

ASKARA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai, serangan teror yang terjadi di Mabes Polri bak tamparan keras bagi kepolisian, karena pelaku menorobos masuk ke markas komandonya.

"Serangan teror di Mabes Polri merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan, khususnya kepolisian, karena di jantung komando keamanan nasional," nilai Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Kamis (1/4).

Menurut Abdul, pesan utama dari aksi teror di Mabes Polri merupakan ancaman serius dan tak bisa dianggap masalah sederhana di Indonesia. Maka berbagai upaya dengan ketentuan hukum harus dilakukan.

"Kita tidak bisa lihat dari sisi skalanya, tapi dari sisi yang dilakukan memberikan pesan yang kuat bahwa ancaman terorisme ancaman serius," jelasnya.

Abdul meminta semua pihak tak memandang secara biasa-biasa saja melihat rentetan aksi teror belakangan ini. Harus ada perhatian yang sungguh-sungguh dan pengamanan ekstra ketat bagi aparat kepolisian.

"Selain polisi sebagai aparat keamanan di depan dalam penanggulangan terorisme, mereka enggak hanya melindungi, tapi juga harus melindungi dirinya sendiri," imbuh Abdul.

Dia menambahkan hal terpenting yang harus dilakukan semua pihak bersinergi menghadapi ancaman teror. "Sekarang enggak ada lagi alasan saling menyalahkan dan sekarang bekerja sama bagaimana ancaman terorisme bisa diatasi," tandasnya.

Penyerangan tersebut terjadi di Mabes Polri pada Rabu (31/3) kemarin. Dari video amatir yang merekam serangan tersebut, terlihat perempuan yang mengenakan busana serba tertutup merangsak masuk dan menodongkan senjata ke arah polisi yang berjaga.

Saat pelaku telah dilumpuhkan hingga tewas, tampak sebuah map kuning tergeletak tak jauh dari jasadnya. Selain itu, terdapat pula diduga senjata api laras pendek yang dipegangnya. 

Komentar