Lava Pijar Gunung Merapi Masih Terjadi Disertai 32 Kali Gempa Guguran
ASKARA - Masih berstatus siaga, Gunung Merapi kembali memuntahkan guguran lava pijar. Kali ini lava pijar meluncur dengan jarak maksimum 700 meter ke arah barat daya.
Luncuran yang terjadi sebanyak lima kali itu diamati pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, Kamis (25/3).
Selama periode pengamatan itu juga terjadi 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 milimeter (mm) selama 8-125 detik dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm selama 45 detik.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Cuaca di gunung tersebut berawan, mendung, dan hujan," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida.
Dijelaskan Hanik, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara dengan suhu udara 14-21 derajat celsius, kelembaban udara 59-95 persen, dan tekanan udara 568-708 mmHg.
Sementara itu, untuk periode pengamatan pada Rabu malam, 24 Maret 2021, pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi mencatatkan dua kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 700 meter ke arah barat daya.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Diperkiran jika meletus, lontaran material vulkanik Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncaknya.
Komentar