Senin, 06 Mei 2024 | 10:38
NEWS

Catat Waktunya, Jangan Lewati Fenomena Hari Tanpa Bayangan

Catat Waktunya, Jangan Lewati Fenomena Hari Tanpa Bayangan
Ilustrasi. (Reuters)

ASKARA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan. 

Fenomena yang disebut kulminasi atau transit itu bisa diamati mulai hari ini, Jumat (26/2) di beberapa daerah di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat. Hari tanpa bayangan merupakan fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi langit. 

"Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit," tulis BMKG dalam situs resminya. 

"Pada titik tersebut, bayangan benda tegak akan menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Oleh karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan," jelasnya.

Kulminasi terjadi karena bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang revolusi Bumi sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan. Perubahan posisi itu disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Melihat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator maka akan mengalami dua kali kulminasi  dalam setahun. Waktunya pun tidak jauh dari saat Matahari berada di Khatulistiwa. 

Secara umum, kulminasi utama tahun 2021 di Indonesia terjadi antara 20 Februari di Baa, NTT hingga 4 April di Sabang, Aceh, dan 7 September di Sabang hingga 21 Oktober di Baa, NTT. 

Sedangkan di Ibu Kota Jakarta, fenomena kulminasi utama bisa diamati pada 4 Maret yang terjadi pukul 12.04 WIB.

Komentar