Kamis, 18 April 2024 | 15:21
NEWS

Mahasiswa Bantu Digitalisasi Desa Pulosari Sebagai Strategi Promosi Wisata

Mahasiswa Bantu Digitalisasi Desa Pulosari Sebagai Strategi Promosi Wisata
(Ist)

ASKARA - Situasi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) yang tergabung dalam KKN Daring kelompok 7 untuk membuat langkah baru dalam meningkatkan strategi promosi tempat wisata Curug Batu Bodas di Desa Pulosari, Kabupaten Sukabumi.

"Tim kami menilai bahwa Curug Batu Bodas ini memiliki potensi wisata yang bagus tetapi ekspos di media daring belum dilakukan, sehingga baru dikenal oleh masyarakat sekitar desa. Kami percaya bahwa di era Revolusi Industri 4.0 ini promosi via e-tourism akan lebih efektif," jelas ketua Kelompok 7 Nuralika Dayan Hidayah di Jakarta, Rabu (24/2).

Bermodalkan kamera, tim surveyor kelompok KKN tersebut mampu menghasilkan video sinematik yang berisi keindahan objek wisata Curug Batu Bodas dan mengunggahya di kanal Youtube. Nantinya akan disebarluaskan ke jejaring media sosial. 

"Kami juga menyertakan deskripsinya dalam Bahasa Inggris supaya menjangkau wisatawan global," kata Nuralika.

Tak hanya strategi promosi melalui Youtube, kelompok ini sukses membuat artikel di situs Wikipedia yang berisi informasi seputar Desa Pulosari dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 

"Kami juga menjangkau Wikipedia untuk memberikan informasi lebih detil tentang wisata tersebut dan Desa Pulosari," ujar Nuralika.

Meskipun dilakukan dengan pertemuan terbatas, warga Desa Pulosari sendiri menyambut sangat baik dengan adanya program digitalisasi. 

Dodi selaku ketua Pengelola Curug Batu Bodas mengakui kesulitan dalam mempromosikan tempat wisata yang digadang-gadang dapat menggerakkan sektor ekonomi warga.

"Sehingga, sangat besar harapan masyarakat dengan adanya digitalisasi oleh mahasiswa Al Azhar ini. Tak sedikit masyarakat yang menggantungkan perekonomian mereka pada keberadaan Curug Batu Bodas ini, seperti menjadi pengelola tempat wisata maupun penjual produk pertanian dan kuliner," paparnya.

Sementara itu, dosen pembimbing lapangan Dhuha Hadiyansyah mengatakan bahwa KKN ini adalah bentuk Tridarma Perguruan Tinggi, dalam hal ini pengabdian kepada masyarakat. 

"Selain kelompok tujuh ini, ada sejumlah kelompok lain serta peserta KKN individu yang melakukan berbagai kegiatan di masyarakat sekitar secara daring," katanya.

KKN daring sendiri memakan waktu satu bulan. Selain Nuralika, mahasiswa lain yag tergabung dalam kelompok 7 adalah Marisa Andini, Muhammad Radifan Aufar, Tubagus Armand Fadhillah Djajasantosa, Wandha Ramadhani, Nurul Haya Nadila, Siti Saniyah Kohar, Dina Widyan Harni, Mitha Rachmayani, dan Putri Sulistyani Sholichatul Karimah.

Komentar