Kenangan Prie GS di Mata Ganjar Pranowo
ASKARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berduka atas kepergian budayawan Prie GS, Jumat (12/2).
Ganjar mengaku kaget karena beberapa hari terakhir dirinya melihat kondisi Prie GS dalam keadaan sehat. Ganjar langsung melayat ke rumah duka Prie GS yang berada di Jalan Candi Kalasan, Kelurahan Manyaran, Semarang Barat, Kota Semarang. Berpakaian putih dan mengenakan peci, Ganjar menyampaikan duka pada istri Prie GS.
"Kami turut berduka, saya agak kaget karena beberapa waktu ini saya melihat Mas Prie kok masih sehat. Jadi saya tidak tahu kapan sakitnya, dan tadi pagi saya dikabari beliau meninggal tentu saya berdoa untuk beliau mudah-mudahan seluruh dosa-dosanya diampuni dan husnul khotimah," kata Ganjar.
Banyak kenangan yang diingat Ganjar dari mendiang budayawan tersebut. Salah satunya, adalah ketika Ganjar dan Prie GS melempar guyonan. Saat itu, Ganjar disebut Prie GS tidak cocok jadi Gubernur.
"Beberapa kali kita gojekan ngledek saya, saya masih ingat 'sampeyan itu ndak cocok jadi gubernur.' Itu kalimat yang menurut saya menarik 'karena gaya sampeyan itu bukan gaya gubernur,' dan itu ternyata yang menarik perhatian dari seorang Prie GS," Ganjar bercerita.
Tak hanya itu, Ganjar juga teringat pada momen saat dirinya berada dalam sebuah acara debat pilkada jelang periode keduanya. Saat itu, Prie GS melemparkan pertanyaan tentang apa arti keluarga baginya.
"Kemudian saya lari dari panggung, saya ketemu istri anak saya, saya cium karena dia lagi di kursi penonton dan saya tidak jawab apa-apa. Setelah itu mas Prie ngomong cerita, setelah debat itu dia sampaikan 'ngertio aku rasido tekon, jawabanmu ki marakke teksek'," kenang Ganjar pada Prie GS.
Ucapan-ucapan tersebut, kata Ganjar, itu kecerdasan-kecerdasan yang luar biasa. Selain itu, Ganjar juga melihat sosok Prie GS sebagai budayawan kritis yang paparannya disampaikan dengan sesuai kondisi riil.
"Atau menunjukkan bagaimana kanal banjir yang ada di Semarang waktu dibangun itu bagus bersih dan tiba-tiba ada orang lagi buang air besar difoto sama dia. Jadi cerita-cerita yang disampaikan selalu menarik, dan tentu masyarakat Jateng, masyarakat Indonesia kehilangan seorang Prie GS," jelasnya, dikutip Sindonews.
Prie GS yang memiliki nama lengkap Supriyanto tutup usia Jumat pagi sekitar pukul 06.30 WIB akibat serangan jantung. Budayawan kelahiran Kendal 58 tahun lalu itu mengawali kariernya sebagai wartawan.
Prie GS juga dikenal sebagai kartunis, penyair penulis, dan public speaker di berbagai seminar, diskusi, dan menjadi host untuk acaranya sendiri, baik di radio maupun televisi. Belakangan, Prie GS aktif membuat konten talk show di media sosial dengan budayawan Candra Malik. (dbs)
Komentar