Kemenkeu Pastikan Anggaran Kartu Prakerja Naik Jadi Rp 20 Triliun
ASKARA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan bahwa pemerintah memastikan akan menaikkan anggaran Program Kartu Prakerja menjadi Rp 20 triliun dari yang direncanakan Rp 10 triliun di tahun 2021.
Dengan demikian, besaran anggaran program di tahun 2021 menjadi sama dengan anggaran 2020. Rencana kenaikan anggaran tersebut disebabkan adanya efek positif dari keberlanjutan program.
Dengan besaran anggaran yang sama dengan tahun lalu, diharapkan penerima manfaat dari program ini juga sama atau bahkan meningkat. Sebagai gambaran, di tahun 2020 penerima manfaat Program Kartu Prakerja sebanyak 5,6 juta orang.
"Program Kartu Prakerja menciptakan efek positif lebih kuat bukan hanya cash transfer, namun juga skill development. Bukan hanya cash transfer dengan skill development, dia juga membuat perlindungan sosial kita tepat sasaran," kata Suahasil saat Rapat Kerja Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Kamis (4/2).
Dikatakannya, kehadiran Kartu Prakerja dipandang menjadikan program perlindungan sosial menjadi tepat sasaran, karena dalam mekanismenya kartu PraKerja terkoneksi dengan data perlindungan sosial lain seperti data BPJS Ketenagakerjaan dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
Tak lupa, Suahasil juga mengingatkan manajemen pelaksana untuk senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi.
"Silakan, itu merupakan salah satu bagian dari program kerja yang dilakukan di tahun 2021," katanya.
Sebelumnya, kepastian kenaikan anggaran Kartu Prakerja juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya, keputusan tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Presiden memutuskan Program Kartu Prakerja dinaikkan dua kali lipat, tadinya Rp 10 triliun disamakan dengan tahun lalu jadi Rp 20 triliun," katanya dalam raker bersama Komisi XI DPR. (industry)
Komentar