Minggu, 19 Mei 2024 | 15:35
NEWS

Ibu Hamil Berisiko Lahirkan Anak Stunting Jika Menderita Anemia Saat Remaja

Ibu Hamil Berisiko Lahirkan Anak Stunting Jika Menderita Anemia Saat Remaja
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)

ASKARA - Masalah gizi yang terjadi pada masa remaja akan meningkakan kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa serta berisiko melahirkan generasi yang bermasalah dengan gizi. 

Hal itu disampaikan Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kartini Rustandi dalam temu media virtual Hari Gizi Nasional ke-61 bertajuk "Remaja Sehat Bebas Anemia," pada Jumat (22/1).

"Tiga dari 10 remaja mengalami anemia, tentu ini akan berpengaruh kepada masalah kesehatan yang selanjutnya," kata Kartini. 

Anemia pada remaja akan menyebabkan timbulnya masalah kesehatan seperti penyakit tidak menular, produktivitas dan prestasi menurun, termasuk masalah kesuburan. 

Remaja putri yang menderita anemia berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia, selanjutnya menjadi ibu hamil anemia bahkan juga mengalami kurang energi protein. Sehingga meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting, komplikasi saat melahirkan serta beberapa risiko terkait kehamilan lainnya.

"Untuk remaja putri, kami mengharapkan mereka menjadi calon-calon ibu yang sehat sehingga pada saat mereka hamil akan melahirkan anak-anak yang sehat. Indonesia bisa bebas stunting," jelas Kartini. 

Kartini menuturkan, anemia pada remaja puteri disebabkan gaya hidup yang kurang sehat. Merujuk data Riskesdas 2018, sekitar 65 persen remaja mengaku tidak suka sarapan, 97 persen kurang mengonsumsi sayur dan buah, kurang aktivitas fisik serta konsumsi gula, garam dan lemak (GGL) berlebih. 

Senada dengan Kartini, Guru Besar Departemen Gizi FKM UI Profesor Endang L Achadi menyebutkan, penyebab remaja puteri menderita anemia dikarenakan dua hal yakni rendahnya asupan gizi dan meningkatnya pengeluaran gizi. Namun, di Indonesia sendiri, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya zat besi. 

"Rata-rata makanan penduduk Indonesia mengandung zat gizi besi lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk membentuk Hb. Untuk itu, asupan gizi seimbang sangat penting," kata Prof. Endang. 

Komentar