Tambah Tiga Hari, Area Pencarian Korban dan Puing Sriwijaya Air Diperluas
ASKARA - Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengumumkan perpanjangan masa operasi SAR atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Menurutnya, masa operasi diperpanjang selama tiga hari ke depan.
Sedianya, operasi SAR yang difokuskan di Perairan Kepulauan Seribu itu selesai Jumat (15/1) ini. Atas perpanjangan itu, masa operasi SAR akan dievaluasi kembali pada Senin (18/1).
"Berarti sampai dengan hari Senin. Artinya setelah itu kami evaluasi kembali dan kita putuskan selanjutnya," ujar Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok.
Dia menjelaskan, keputusan perpanjangan waktu operasi SAR setelah digelar rapat antara Menteri Perhubungan Budi Karya dengan pihak Basarnas bersama TNI dan Polri. Mengacu kondisi lapangan, rapat memutuskan operasi SAR dilanjutkan.
"Dilihat dari kemungkinan-kemungkinan dan situasi yang ada dan siang ini diputuskan bahwa operasi SAR gabungan dalam rangka pencarian atau evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 diperpanjang tiga hari. Saya ulangi saya perpanjang tiga hari," jelas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito.
Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, area operasi SAR diperluas hingga ke Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, dan Pulau Bokor. Operasi SAR sebelumnya mencari puing dan korban SJ-182 di sekitaran Perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Kalau kemarin Pulau Lancang dan Pulau Laki akan perluas ke sekitar Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, Pulau Bokor kemungkinan ada yang sekitar pulau itu," katanya.
Brigjen TNI (Mar) Rasman menambahkan, pada Jumat ini atau hari ketujuh operasi SAR, aktivitas tidak hanya diprioritaskan mencari kotak hitam jenis CVR (Cockpit Voice Recorder). Operasi SAR juga fokus menemukan puing pesawat dan korban.
"Kami masih kosentrasi untuk mendapatkan korban kemudian juga CVR dan puing-puing. Itu nanti akan menjadi fokus pencarian hari ini," jelasnya. (jpnn)
Komentar