Sabtu, 20 April 2024 | 21:03
NEWS

Kesaksian Tim Penyelam saat Mencari Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ-182

Kesaksian Tim Penyelam saat Mencari Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ-182
Black Box Sriwijaya Air SJ-182 (Dok TNI AL)

ASKARA - Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmada I, Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif menceritakan kesaksian tim penyelam yang menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berjenis flight data recorder (FDR), Selasa (12/1) kemarin.

Menurut Arif, underwater locator beacon milik kotak hitam sudah terbaca tim penyelam sejak pukul 11.00 WIB. Tim penyelam lantas mencari berjam-jam, hingga kotak hitam ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB.

Menurut Arif, jam penemuan kotak hitam hanya beberapa saat sebelum waktu pencarian harian dinyatakan selesai.

"Jadi, pada saat itu FDR belum ditemukan. Pada saat jam terakhir, kami menyelam sejak pukul tiga (sore). Alhamdulillah, berhasil menemukan black box itu di detik-detik terakhir," ujar Arif dalam akun @koarmada_1 di Instagram yang diunggah Selasa (12/1) kemarin. 

Dikatakan Arif, pencarian kotak hitam memakan waktu berjam-jam karena underwater locator beacon rupanya ditemukan dalam keadaan terlepas.

Namun, kata Arif, tim yakin keberadaan kotak hitam masih tak berada jauh titik ditemukannya underwater locator beacon

Pencarian tersebut tidak mudah karena tim harus melakukan penyisiran dengan mengurai satu per satu puing-puing pesawat hingga kotak hitam itu ditemukan.

"Di dalam air itu banyak sekali puing-puing saling bertumpukan dan berserakan. Kami di situ mulai mengurai satu demi satu dengan teliti. Alhamdulillah, berkat rahmat Tuhan (kotak hitam) bisa ketemu," terangnya.

Sebelumnya, kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan di Kepulauan Seribu sekitar pukul 16.30 WIB, Selasa (12/1). 

Petugas gabungan TNI AL kemudian membawa kotak hitam ke Dermaga JICT II Tanjung Priok. Kotak hitam itu dimasukkan ke dalam boks dan berisi air berwarna kecokelatan kemudian dibawa menggunakan Sea Rider oleh beberapa penyelam di antaranya Kopaska dan Dislambair. 

Kotak hitam itu dibawa oleh Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan dan Direktur Operasional Puskopaska Kolonel Laut (P) Johan Wahyudi. 

Komentar