Sabtu, 27 April 2024 | 19:52
NEWS

Temuan Candi di Palembang Diduga Tempat Penyebaran Ajaran Budha

Temuan Candi di Palembang Diduga Tempat Penyebaran Ajaran Budha
Arkeolog Balai Arkeologi Sumsel mengukur batu kapur yang ditemukan di Ilir Timur II, Palembang. (Antara)

ASKARA - Arkeolog Balai Arkeologi Sumatera Selatan mengecek temuan struktur batu tuff yang diduga sisa bangunan candi dari abad 12 di Kelurahan 1 Ilir, Kota Palembang yang menggegerkan warga setempat beberapa hari terakhir. 

Arkeolog Balar Sumsel Dr. Retno Purwati mengatakan, struktur candi baru terlihat sebagian dan kemungkinan merupakan bagian pagar candi dengan panjang susunan batu mencapai 6,07 meter ke utara dan 2,47 meter ke barat. 

"Bentuk batunya sama dengan candi di Lesung Batu di Kabupaten Musi Rawas Utara," katanya, Rabu (30/12). 

Lokasi struktur batu tuff itu berada di lahan perkebunan milik warga setempat dan berdekatan dengan pabrik Pupuk Sriwijaya (Pusri). Arkeolog melakukan pendataan setelah mendapat informasi dari Komunitas Pencinta Barang Antik Sriwijaya (Kompaks).

Struktur batu berada 30 centimeter di bawah permukaan tanah dan sekitar lokasi merupakan padat penduduk. Laporan warga setempat menyebut struktur ditemukan saat masyarakat sedang menggali tanah untuk keperluan berkebun. 

Diduga struktur candi tersebut adalah tempat belajar Agama Budha jika berasumsi dari temuan Prasasti Telaga Batu yang menyebut wilayah 1 Ilir menjadi tempat penyebaran ajaran Budha pada masa Kerajaan Sriwijaya. Asumsi lainnya, menurut Retno Purwati, struktur candi kemungkinan besar berasal dari abad 14 dan 15 jika melihat lokasi temuan yang masih berada dalam kawasan Situs Pemakaman Ki Gede Ing Suro yang tercatat sebagai raja pertama Kerajaan Palembang.

"Perlu penelitian lebih dalam untuk memastikannya. Saat ini kami baru mendata dulu," ujarnya

Selain itu, di sekitar temuan candi sudah sejak lama menjadi ladang pemburu barang antik karena lokasi tersebut memiliki banyak catatan terkait peradaban masa lalu. 

"Dari kertas emas sampai arca sudah pernah ditemukan di sini," kata Retno Purwati. (jpnn/ant)

Komentar