Perempuan, Sarung, Selendang dan Gunung
ASKARA - Sarung dan selendang (scarf) adakah hubungannya dengan perempuan di gunung?
Sarung dulu dominan untuk para laki-laki. Sekarang bagi perempuan pun ada. Banyak sarung batik atau motif lain digunakan para komunitas wanita berkain di beberapa kota, karena lebih simpel dan cepat memakainya.
Saat ini, batik bukan hanya dalam bentuk kain panjang, bentuk sarung pun ada, baik bagi perempuan maupun laki-laki.
Selain ikut melestarikan batik warisan budaya nenek moyang yang sangat mengagumkan, dan indah. Memikirkan proses pembuatannya yang tidak cukup dalam satu dua hari seperti orang yang sedang bermeditasi. Belum lagi mencari bahan alami sebagai pewarnaannya, yang terkadang harus dicari di hutan pegunungan sana. Sungguh luar biasa.
Memang ada banyak cara cepat saat ini, seperti batik cap, cukup sehari bisa bikin puluhan potong. Dulu, tidak begitu dan saat ini mungkin hanya beberapa orang yang mempertahankan tradisi dengan batik tulis dan pewarna alaminya.
Bagi pendaki perempuan, sarung ternyata sangat dibutuhkan, banyak guna manfaatnya, yaitu:
1. Kalau pis of cuur biar pantatnya gak kelihatan kalau tidak nemu tempat tersembunyi.
2. Kalau mau ganti baju bisa punya bilik dadakan macam di mall
3. Juga bisa buat selimutan kalau rindu emak di kampung
4. Bisa buat bergaya juga di puncak ditambah kebaya
Yang kelima nich untuk semua
5. Nah ini dia, bisa buat tandu darurat bila ada yang perlu dievakuasi. Tidak perlu menunggu yang dari bawah bila terlalu jauh dan butuh waktu cepat.
Sebelum ada alat tandu modern seperti saat ini, orang jaman dulu sudah menggunakannya sebagai tandu, tinggal tambahkan kayu.
Pernah terjadi di gunung Semeru, saat tandu modern ternyata lebih menyulitkan evakuasi karena sempitnya jalur, maka sarung menjadi pengganti yang lebih fleksibel untuk membawa turun korban dengan cepat bagi para SAR setempat.
Selain sarung, selendang adalah bawaan wajib. Selendang dengan motif apapun. Untuk apa?
Selendang (scarf) tentunya terutama buat perempuan yaitu :
1. Bekal bergaya pastinya
2. Menahan dingin
Guna lain yang mungkin tidak terpikirkan adalah :
3. Sebagai pengganti verban, ataupun tali.
Bila terkilir, ataupun patah tulang, paling tidak bisa digunakan langsung bila lupa membawa peralatan P3K.
Bila jalur terjal dan tidak punya tali atau webbing, bisa juga digunakan untuk saling membantu atau apapun itu.
Meski nambah beban bawaan, tidak masalah karena guna manfaatnya lebih dibutuhkan. Dan bawalah aksesoris, pernak-pernik mendaki yang punya manfaat lain, bukan hanya untuk sekedar selfie.
Semoga bermanfaat. Salam satu jiwa dalam hutan belantara Indonesia yang indah.
Selamat menyongsong tahun baru 2021, tetap semangat di antara pandemi. Jaga kesehatan pribadi, untuk keluarga yang setia menanti.
Komentar