Minggu, 19 Mei 2024 | 05:43
OPINI

Yuk Kita Ke Belanda (Bag. 18)

Permainan Jadul Anak-anak Di Belanda

Permainan Jadul Anak-anak Di Belanda
Permainan bekel

Artikel ini dipersembahkan untuk Oma Deetje Utane. Heb je tijd om even te spelen ? = Apakah anda punya waktu untuk bermain sejenak ?

Ketika Zaman Old hampir setiap petang kita bisa melihat kumpulan anak-anak yang sedang bermain di pinggir jalan. mereka bermain sambil bernyanyi. Namun pada Zaman Now boro-boro bernyanyi bersiul saja sudah tidak pernah, kelompokan anak-anak pun sudah tidak ada lagi.

Bagi mereka yang pernah mengalami permainan kanak-kanak Tempo Doloe, merupakan satu kenang-kenangan yang manis dan indah untuk dikenangnya kembali dan ini bukan hanya sekedar di Indonesia saja, melainkan di Belanda pun demikian. Permainan anak-anak “tempo doeloe” yang disebut dalam bahasa Sunda: “Kaulinan Barudak Urang Lembur.” Namun sekarang sudah tidak dikenal lagi oleh anak-anak masa kini alias tidak Ngetren. Bisa-bisa kita disebut nDeso malu atuh!

Lihatlah anak-anak atau cucu-cucu Anda. Masih adakah dari mereka yang masih memainan Permainan Jadul (Zaman Old)? Saya yakin sudah tidak ada lagi. Masalahnya, sekarang ini kita berada di era internet. Maka dari itu permainannya pun harus serba digital. Hanya sayangnya hal ini membuat anak-anak kita jadi bodoh. Maklum mereka tidak dapat mengembangkan kreativitasnya lagi. Disamping itu membuat anak-anak Zaman Now jadi gendut (Obesitas), karena jarang bergerak.

Dampak lain yang sering muncul. Adalah bahwa permainan digital dan internet itu membuat kebanyakan anak-anak mengalami kesepian. Maklum mereka hanya fokus memelototi layar HP/laptopnya saja. Anak-anak Zaman Now beda dengan masa kanak-kanak tempo doeloe yang memiliki banyak teman. Hal ini dikarenakan banyak permainan pada saat itu. Pada umumnya tidak bisa dimainkan sendirian.

Anak-anak Zaman Old di Belanda memainkan permainan yang sama seperti di Indonesia. Kita dahulu hanya dengan modal kapur tulis saja sudah bisa bahagia. Misalnya bermain "Maen Sondah” Atau dibeberapa daerah dikenal dengan nama permainan Engklek atau Pecle. Permainan ini berasal dari "zondag-maandag" yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial.

Tahukah cara bermain Sondah atau Engklek ini? Dalam melakukan permainan ini, kita bisa memainkannya secara individu atau kelompok. Kita berlompat-lompatan pada bidang datar yang telah diberi garis pola kotak-kotak. Dan jangan sampai menginjak atau melewati garis yang sudah ditentukan.

Permainan lainnya ialah bekel atau beklen (bahasa Belandanya Bikkelspel atau Bikkelen). Bekel umumnya di mainkan oleh anak perempuan, tapi anak laki-laki pun kerap memainkannya permainan ini dapat dimainkan 2-3 pemain secara bergantian. Bekel merupakan permainan yang mampu melatih koordinasi mata dengan gerakan tangan serta memiliki beberapa aturan-aturan. Permainan bekel terdiri atas bola bekel dan enam atau lebih biji bekel.

Permainan Slepdur (bahasa Belanda Sluip Door = menyelinap masuk terus). Dalam bahasa Sunda (oray-orayan) atau permainan ular naga. Pada dasarnya, dua orang dipilih untuk membuat “gerbang” dengan tangan mereka, dan anak-anak lain berbaris berpegangan seperti ular. Terus semuanya bernyanyi, dan siapa yang ketangkep oleh “gerbang” harus keluar dari barisan ular. Mereka bernyanyi dalam bahasa Belanda: Slepdur, Slepdur, Timan timan ondedur, delat devandedur. Dlm bhs Jawa: Slekdur..Slekdur.. Trimantri dahar bubur.......xxxxxxxx.

Permainan Katapel (Bahasa Belanda – Katapult). Permainan ketapel dimainkan dengan menembakkan peluru buatan dengan pelontar dari karet yang dikaitkan pada batang ketapel berbahan kayu berbentuk seperti huruf Y. Permainan ini ditujukan untuk menguji ketangkasan dan berkonsentrasi dengan berfokus ke satu sasaran.

Permainan Kelereng, Gundu, Kneker (bahasa Belanda = Kenikkers) atau Kaleci dalam bahasa Sunda di Palembang dinamai Ekar dan di Banjar dikenal dengan istilah Kleker. Mempunyai banyak manfaat dalam penumbuhan karakter anak. Kegiatan-kegiatan dalam permainan kelereng ini, seperti melempar dan menyentil, dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasar di usia sekolah. hartelijk bedankt = terima kasih. Tot ziens = sampai jumpa.

https://www.youtube.com/watch?v=uMryAdR2gmI

Mang Ucup

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar