Rabu, 08 Mei 2024 | 22:58
NEWS

Struktur Diduga Candi di Situs Dingkel Peninggalan Era Budha

Struktur Diduga Candi di Situs Dingkel Peninggalan Era Budha
Struktur bangunan yang diduga candi hasil ekskavasi TACB Kabupaten Indramayu dan BPCB Banten. (TACB Indramayu)

ASKARA - Sebuah struktur yang diduga kuat merupakan bangunan candi ditemukan di Desa Sambimaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

"Kami berhasil menemukan 21 susunan lapisan bata merah dan menemukan sudut bangunan yang diduga candi," kata Ketua Tim Penelitian dan Penyelamatan Situs Dingkel Indramayu Soni Prasetiya Wibawa melalui keterangan tertulis, Senin (14/12). 

Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten saat itu tengah melakukan ekskavasi terhadap temuan struktur bata di Desa Sambimaya. 

Tim juga menemukan lantai bangunan dan fragmen atau pecahan stupa yang berbahan bata merah. Tidak hanya itu, juga beberapa temuan lainnya seperti pecahan keramik Eropa, fragmen tepian gerabah dan arang. 

"Temuan di Situs Dingkel ini sangat menarik bagi tim," kata Soni.

Arkeolog senior sekaligus ahli candi Indonesia Prof Dr Agus Aris Munandar menyatakan, Situs Dingkel merupakan sebuah kawasan atau komplek permukiman umat Budha pada masa itu. 

Melihat dari hasil temuannya, Prof Agus tidak menampik situs ini memiliki kesamaan dengan Situs Batujaya di Karawang dan situs Muaro Jambi di Jambi.

"Saya meyakini ada reruntuhan stupa besar di kawasan itu, dan perlu dilakukan penelitian dan ekskavasi secara berkala agar segera terungkap," katanya. 

Ketua TACB Kabupaten Indramayu Dedy S Musashi menambahkan, dengan adanya temuan struktur yang diduga candi berarti peradaban di Indramayu sudah lengkap yakni dari masa prasejarah, Hindu, Budha, Islam dan kolonial. 

Pada masa prasejarah dibuktikan dengan penemuan fosil stegodon dan gigi Carcarocles Megalodon atau ikan hiu purba di Ciwado, Kecamatan Terisi yang hidup pada era miosin hingga plestosin akhir kira-kira 2,6 juta hingga 1,8 juta tahun lalu. 

Di tempat yang sama juga ditemukan tradisi batu besar (megalitik) yang hingga saat ini masih dimanfaatkan untuk sarana pemujaan.

"Indramayu ini kaya dengan tinggalan cagar budaya. Dari fosil, candi, masjid kuno sampai makam Belanda (kerkoof) dan bangunan bergaya Eropa kita punya," jelas Dedy.

Komentar