Peningkatan Komunikasi Risiko Covid-19 Jadi Tanggung Jawab Bersama
ASKARA - Sebagian besar masyarakat sebetulnya telah mengetahui risiko infeksi Covid-19. Hanya saja pelaksanaannya belum berjalan baik karena masih ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Department of Biostatistics and Population, Faculty of Public Health (FKM) University of Indonesia Dr. Iwan Ariawan mengatakan, pemerintah telah melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. Seperti melakukan komunikasi tentang risiko Covid-19. Di saat yang sama masyarakat cukup sadar tentang risiko penularan virus corona.
"Jadi kita sudah tahu sebetulnya bagaimana cara mengurangi risiko infeksi Covid-19 ini. Dijalankan sebetulnya oleh pemerintah tapi memang betul belum efektif," jelasnya dalam diskusi Notes on Covid-19 Handling in Indonesia and Asia Online Seminar Series 38 Internasional: Management of pandemic in Indonesia, Sabtu (12/12).
Menurut Doktor Iwan, mengenai protokol kesehatan memang diharapkan masyarakat dapat menjalankannya dengan baik. Jika masyarakat memiliki kesadaran tentang bahaya virus corona.
"Kita tahu bahwa orang itu akan melakukan apa yang diminta kalau dia punya persepsi risiko yang baik. Artinya, merasa bahwa dia itu punya risiko tertular atau menularkan Covid-19 sehingga mau melakukan protokol kesehatan," terangnya.
Menurutnya, dalam mengingatkan persepsi masyarakat merupakan tugas semua pihak. Bagaimana cara mengomunikasikan risiko Covid-19 itu kepada seluruh elemen masyarakat.
"Tentunya komunikasi untuk ahli komunikasi lebih mengerti bahwa itu bukan sekedar ngomong atau poster. Itu mesti ada pakai contoh juga," tutur Doktor Iwan.
Selain itu, pemerintah terus menargetkan pelacakan kontak (contact tracing) yang dilakukan semakin masif untuk menemukan kasus baru pasien Covid-19. Tujuannya agar menemukan kasus baru untuk mencegah sumber penularan. Dari penelusuran kontak yang dilakukan, banyak kasus positif yang merupakan hasil kontak erat.
"Tracing dan isolasi itu sudah ada perbaikan ke arah lebih baik. Memang belum mencapai target yang diharapkan, padahal itu sungguh efektif mengurangi penularan Covid-19," jelas Doktor Iwan.
Sementara, mengenai kerumunan, jika semua orang melakukan protokol kesehatan secara ketat maka akan mampu menekan laju penularan Covid-19. Sayangnya, belum semua melakukan hal tersebut.
"Sebetulnya kerumunan itu kalau semua melakukan protokol kesehatan dengan konsisten tidak akan menambah kasus banyak. Kalau penambahan kasus seperti analisis yang kami lakukan itu menandakan belum dilaksanakan oleh orang-orang yang berpergian dan berkerumun tersebut," papar Doktor Iwan.
Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menambahkan, ada beberapa upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19 yang melanda selama ini yaitu tata laksana kasus dan penelusuran kontak. Kemudian peningkatan komunikasi risiko, observasi kelompok berisiko, kekarantinaan, PSBB, pencatatan, dan pelaporan kasus.
Komentar