Rabu, 08 Mei 2024 | 23:54
COMMUNITY

Jakarta Dance Extravaganza 2020, Pentas Tari yang Dikemas Seperti Film

Jakarta Dance Extravaganza 2020, Pentas Tari yang Dikemas Seperti Film
Musikalisasi Puisi Reda Gaudiamo Josh Marcy (Istimewa)

ASKARA - Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menggelar Jakarta Dance Extravaganza (JDE) 2020 secara daring mulai 11-13 Desember 2020 pukul 15.00 WIB di akun YouTube IndonesiaKaya. 

JDE merupakan bagian dari pentas tari Jakarta Dance Meet Up (JDMU), program tahunan Komite Tari DKJ yang kali ini bekerja sama dengan insan sineas. Sehingga memiliki format baru menggarap pentas tari seperti layaknya sebuah film. 

Sebab ada keterlibatan sutradara film Aji Rahmansyah, Director of Photography (DOP) Bella Panggabean. Juga sutradara panggung musikal Rusdy Rukmarata. Serta produser Bayu Pontiagust.
 
Acara tersebut menampilkan enam genre tari dalam Kembaran Jiwa (Twin Flames), karya baru dari 5 koreografer muda dari berbeda genre, yakni Ara Ajisiwi (broadway), Denny Howman (ballroom dance), Ufa Sofura (lyrical dance), Chikal Mutiara Diar Swargaloka (tradisi), dan Michael Halim (ballet). 

Karya mereka merupakan respons dari tema Kembaran Jiwa - Twin Flames yang diberikan panitia. Hadir juga di JDE 2020 sebuah kolaborasi antara Rusdy Rukmarata, Reda Gaudiamo dan Josh Marcy dalam sebuah sajian tari plus musikalisasi.

Ketua Komite Tari DKJ, Yola Yulfianti mengatakan, JDE 2020 menjadi harapan baru bagi seni pertunjukan Indonesia karena menghadirkan koreografer muda dan format pementasan dibuat makin menarik. 

"Eksistensi panggung diperluas dan melibatkan kerja sama dengan seniman dari wilayah seni lain yang membuat setiap sajian koreografi lebih menarik," kata Yola dalam keterangannya, Jumat (11/12).

Konsultan JDE 2020 sekaligus sutradara panggung musikal dan pendiri Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI), Rusdy Rukmarata menambahkan, acara itu menjadi bukti seni justru menemukan nyawa baru walau di tengah pandemi. 

"Kegigihan seniman dan kemauan kerja sama dengan banyak pihak, terus berusaha, bekerja sama, kesulitan harusnya tidak menghentikan kita, namun malah melahirkan kreasi baru yang adaptif," tutur Rusdy.

Penikmat seni dapat menyaksikan karya dari Ufa Sofura - Search dan  Awakening dan Michael Halim - The Test pada hari ini. Ufa Sofura akan membawakan tema dari sudut pandang pencarian yang bisa berujung pencerahan atau proses yang terus ada. 

Sedangkan Michael Halim akan memvisualkan tema ini dengan mengungkap emosi dan menyatakan dalam tari. Kemudian pada Sabtu (12/12), penikmat seni dapat menyaksikan karya dari Denny Howman - The Crisis dan Reda Gaudiamo serta Josh Marcy - The Running and Chasing Stage. 

Denny Howman akan menyajikan pasang surut dalam konteks hubungan cinta dengan tarian Tango, sedangkan Reda Gaudiamo dan Josh Marcy menyajikan sebuah tari dan musikalisasi puisi dari Alm. Sapardi Djoko Damono, ‘Di Restoran’ dan ‘Seperti Kabut’.

Terakhir pada Minggu (13/12), penikmat seni akan menyaksikan karya dari Chikal Mutiara Diar - The Surrender dan Ara Ajisiwi - The Reunion and Joining. 

Chikal menerjemahkan Twin Flames sebagai sebuah penyerahan diri, seperti proses yang saling terkait dan harus kita lewati dalam menerima fenomena apapun. Kegiatan ini bekerja sama dengan Indonesia Kaya dan Boow Live. 

Komentar