Soal Penembakan Anggota FPI, Begini Pesan Aa Gym
ASKARA - Pendakwah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym turut menanggapi peristiwa penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi. Dia menyebut, semua pihak dapat berperan solutif agar kejadian ini menjadi terang.
Dengan demikian, kata dia, kebenaran maupun fakta yang terjadi bisa terungkap dengan jelas. Karenanya cara yang harus dilakukan dengan memohon doa kepada Allah Yang Maha Kuasa.
"Ya Allah tunjukkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan karuniakan kepada kami kesanggupan mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan sebagai kebatilan dan karuniakan kepada kami untuk menjauhinya," ujar Aa Gym dalam keterangan video baru-baru ini.
Tentunya kejadian tersebut membuat dirinya dan banyak pihak merasa prihatin. Dia berharap pihak berwenang secara syariat menjelaskan kasus penembakan itu secara transparan.
"Kalau ada dua pihak yang berbeda begini, dalam Islam ada harus ada pihak yang independen, yang tidak berpihak, yang bisa menegakkan keadilan," ucap Aa Gym.
Pembina Yayasan Daarut Tauhiid Abdullah itu mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing informasi dari pihak manapun mengenai perbedaan versi dalam kasus tersebut.
"Jangan sampai menajadi bagian dari masalah baru, harus menjadi bagian dari solusi," pesan Aa Gym. Mengingat polisi dan FPI punya versi masing-masing soal penembakan enam orang FPI itu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, peristiwa bentrokan antara petugas dengan anggota laskar FPI terjadi pada Senin dini hari, pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.
Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap HRS di Mapolda Metro Jaya.
"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut HRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil, Senin (7/12).
Fadil mengatakan terdapat 10 orang yang melakukan penyerangan, tetapi setelah enam rekannya ambruk, empat orang sisanya melarikan diri.
Sementara menurut Sekretaris Umum FPI, Munarman, peristiwa bermula saat orang tidak dikenal menguntit rombongan mobil Rizieq Shihab di dekat pintu Tol Karawang Timur.
Laskar FPI yang mengawal Rizieq berupaya melindungi mobil pimpinannya agar tiba di tujuan dengan selamat. Namun, satu mobil berisi enam laskar menghilang. Dia menuding polisi menggiring keenam laskar itu ke tempat tertentu, lalu dibantai.
Komentar