Jumat, 19 April 2024 | 14:27
NEWS

Prajurit TNI Siaga di RS Polri Kramat Jati, Pangdam Jaya Bilang Begini

Prajurit TNI Siaga di RS Polri Kramat Jati, Pangdam Jaya Bilang Begini
TNI di RS Polri Kramat Jati (Dok Istimewa)

ASKARA - Sejumlah personel TNI bersenjata lengkap mendadak ikut melakukan penjagaan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (7/12). 

Penjagaan yang petugas dilakukan mulai dari akses jalan menuju rumah sakit hingga sejumlah gedung, di antaranya gedung Promoter dan Sentra Visum.

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, kedatangan prajuritnya ke RS Polri Kramat Jati hanya sebagai bantuan. 

"Antisipasi saja, bantuan kepada Polri," kata Dudung saat dikonfirmasi terkait pengerahan prajurit tersebut di Jakarta, Senin (7/12).

Saat disinggung apakah antisipasi yang dilakukan prajurit itu kabar kedatangan enam jenazah pelaku penyerangan anggota Polri, Dudung tidak menjawabnya. 

Sementara Kepala Penegerangan Kodam Jaya, Letkol (Arh) Herwin Budi Saputra mengaku, belum dapat memastikan tujuan pengerahan prajurit tersebut ke RS Polri Kramat Jati. 
"Saya cek dulu ya," ucap Herwin.

Selain puluhan tentara bersenjata lengkap, di RS Polri Kramat Jati pun juga terlihat satu unit mobil kendaraan taktis TNI. 

Kendaraan itu ditempatkan di area parkir dekat gedung Sentra Visum dan Medikolegal. Hingga kini, TNI dan Polri pun masih melakukan penjagaan di sekitar rumah sakit tersebut.

Sebelumnya, anggota kepolisian mendapat penyerangan oleh sekelompok orang ketika melakukan penyelidikan terkait kabar pengerahan massa perihal pemeriksaan Habib Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya, Jakarta. 

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menuturkan kejadian itu terjadi, Senin (7/12) pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta Cikampek tepatnya di kilometer 50. Penyerangan tersebut diduga dilakukan pengikut Rizieq Shihab.

Penyelidikan itu berawal dari informasi yang didapat berbagai pihak, bahwa akan terjadi pengerahan massa saat Rizieq Shihab dilakukan pemeriksaan perihal kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat. 

"Ketika anggota Polda Metro mengikuti kendaraan diduga simpatisan MRS kendaraan petugas dipepet dan diserang, dengan senjata api dan senjata tajam (sajam)," tutur Irjen Fadil Imran.

Maka anggota polisi yang terancam keselamatan jiwanya, kemudian melakukan tindakan tegas terukur sehingga menyebabkan kelompok yang diduga pengikut pentolan FPI itu meregang nyawa. 

"Yang melakukan penyerangan dilakukan tindakan tegas meninggal dunia 6 orang. Merugiaan anggota mobil rusak dipepet," ungkap Fadil.

Komentar