ASKARA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Rabu (25/11) dini hari di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron membenarkan adanya giat operasi penangkapan yang dilakukan oleh penyidik lembaga antirasuah tersebut.

Kabarnya penangkapan itu terkait dugaan korusi ekspor benih lobster atau benur. Edhy Prabowo ditangkap KPK sepulangnya dari lawatan ke Amerika Serikat.

"Benar, KPK tangkap Menteri KKP berkait ekspor benur," kata Nurul Ghufron saat dikonfirmasi mengenai penangkapan Edhy Prabowo. 

Selain Edhy Prabowo, KPK juga mencokok beberapa pejabat tinggi yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"(Penangkapan) tadi pagi jam 01.23 WIB di Soetta ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ungkap Nurul Ghufron.

Situs resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 19 November menyebut, Menteri Edhy Prabowo bertolak ke Amerika Serikat untuk memperkuat kerja sama bidang kelautan dan perikanan dengan salah satu lembaga riset di AS.

Kerja sama ini disebut dalam rangka mengoptimalkan budidaya udang secara berkelanjutan di Indonesia. Menteri Edhy disebutkan mengunjungi Oceanic Institute (OI) di Honolulu, Negara Bagian Hawaii.

OI merupakan organisasi penelitian dan pengembangan nirlaba yang fokus pada produksi induk udang unggul, budidaya laut, bioteknologi, dan pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan.