Rabu, 24 April 2024 | 18:46
NEWS

Cerita Permadi Tentang Imam Besar: Tidak Ada yang Bisa Jelaskan Pancasila Sebaik Habib Rizieq

Cerita Permadi Tentang Imam Besar: Tidak Ada yang Bisa Jelaskan Pancasila Sebaik Habib Rizieq
Politisi senior Gerindra Permadi (kanan) dan Budayawan Jaya Suprana. (YouTube Madu Dakwah)

ASKARA - Politikus senior Partai Gerindra, Permadi membagikan pengalamannya ketika bertemu Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. 

Permadi mengaku, Rizieq memperlakukannya dengan sangat baik dan merasakan nuansa kelembutan dan keramahan dari sosok Habib Rizieq. 

"Habib Rizieq kan dikenal begitu ganasnya. Itu bayangan orang, tapi kalau ketemu saya beda. Saya dirangkul. Saya main ke rumahnya. Saya pakai blangkon," ucapnya ketika berbincang dengan Budayawan Jaya Suprana, di YouTube Madu Dakwah baru-baru ini. 

Kala itu, Rizieq bersama tamu lainnya ingin melaksanakan ibadah salat. Maka Permadi pun diminta untuk menunggu di kamar pribadi Imam Besar FPI tersebut. Dia pun ditemani seorang santri di kamar itu. 

"Tamu-tamu lain datang, waktunya salat. Habib Rizieq mengatakan kepada saya, maaf pak Permadi kita mau salat berjamaah. Saya tahu pak Permadi nggak salat, tunggu di kamar pribadi saya," kata Permadi tersentuh.

Pengalaman menarik juga pernah dialaminya, Permadi menyampaikan saran kepada Rizieq ketika ada seorang perempuan ingin menjadi mualaf. Alangkah terkejutnya ternyata saran itu didengar oleh Rizieq. 

"Bahkan ketika itu ada seorang mualaf, seorang perempuan Kristen umur 16 tahun masuk Islam. Dia dibawa oleh ulamanya menghadap Habib Rizieq minta keputusan bagaimana nasib anak ini," tutur Permadi. 

Kemudian Rizieq memanggil sejumlah orang termasuk dirinya untuk menjadi saksi perempuan itu masuk Islam. Meski prosesnya terkendala karena perempuan itu belum dewasa. 

"Habib Rizieq menyatakan, saya perlu saksi-saksi untuk menyaksikan peristiwa itu. Satu, istri saya panggil. Dua, pak Permadi saya suruh menemani," imbuhnya.

"Ketika terjadi dialog, ulamanya mengatakan Habib ini anak umur 16 tahun menjadi Islam. Bagaimana? sebelum saya putuskan saya minta (pendapat) istri," tambah Permadi. 

Semua orang yang dikumpulkan itu menyerahkan sepenuhnya pada Rizieq. Namun ketika mendengar saran Permadi, langsung Rizieq membuat sebuah keputusan. 

"Karena saya sama-sama perempuan dan istri Habib. Karena itu, saya persilakan Habib saja yang putuskan. Saya akan terima," ceritanya. 

"Bagaimana pak Permadi. Bib, bagi saya umur 16 tahun itu belum dewasa. Dia belum memutuskan sendiri. Karena itu kalau dia menjadi Islam harus ada izin dari orang tuanya," sambungnya.

Akhirnya perempuan itu dikembalikan kepada orang tuanya, untuk meminta izin terlebih dahulu atau dia siap menunggu ketika perempuan tersebut dapat menerima keputusannya sendiri.

"Saya putuskan sesuai saran pak Permadi. Kembalikan anak ini kepada orang tuanya suruh minta izin atau tunggu sampai umur 17 baru datang lagi ke sini. Itu kan luar biasa Habib Rizieq," ujarnya. 

Hal lain yang membuat makim kagum, bahwa Habib Rizieq diketahui memiliki disertasi tentang Pancasila yang berjudul 'Pengaruh Pancasila terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia'

"Habib Rizieq seorang doktor dengan disertasi Pancasila. Tidak ada orang yang bisa menjelaskan Pancasila sebaik Habib," cetus Permadi. 

"Saya disuruh masuk ke kamar pribadinya, buku-buku Bung Karno itu penuh. Jadi Habib adalah seorang Sukarnois dan Islamnya nasionalis," tandasnya. 

Komentar