Wisatawan Belanda Terpaksa Dievakuasi dari Gunung Tambora
ASKARA - Seorang wisatawan bernama Cheryl Anne Gilbert (52) terpaksa dievakuasi saat mendaki Gunung Tambora lantaran mengalami cidera.
Wisatawan asal Belanda itu mendapat perawatan di RSUD Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Gilbert mendaki Gunung Tambora melalui jalur Kawinda Toi pada Kamis (12/11). Dia berangkat bersama empat warga lokal termasuk dua pemandu wisata gunung.
Tetiba, dalam perjalanan pulang pada Sabtu (14/11) Gilbert mengalami cidera kaki di bagian engkel sehingga tidak mampu berjalan. Tiga warga memutuskan turun terlebih dahulu untuk meminta bantuan.
"Korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Calabai, Kecamatan Pekat sebelum dirujuk ke RSUD Dompu," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Tambora Yunaidi di Mataram, Selasa (17/11).
Setelah mendapat laporan, tim evakuasi yang terdiri dari polisi hutan, masyarakat mitra polhut, dan anggota TNI AD berangkat ke atas gunung. Kemudian mengevakuasi Gilbert dengan cara ditandu melalui jalur berbeda dari jalur awal pendakian. Hal itu dilakukan untuk mempersingkat jarak tempuh.
"Korban berhasil dievakuasi ke Sori Peto Dusun SP 3 Tambora pada Minggu (15/11). Korban kemudian dibawa ke Kantor Balai Taman Nasional Tambora menggunakan mobil galag sebelum dibawa ke puskesmas," jelas Yunaidi.
Adanya insiden itu ternyata tidak mempengaruhi aktivitas pendakian Gunung Tambora. Pendakian tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, menggunakan masker, menunjukkan hasil rapid test dan tidak boleh berdua dalam satu tenda.
Diimbau juga agar setiap pendaki tetap berhati-hati di jalur pendakian karena kondisi cuaca bisa berubah-ubah setiap waktu.
"Saat ini situasi lapangan masih panas. Kami tidak tahu ke depan gejala alam seperti apa, kadang-kadang siang panas, malam hujan," kata Yunaidi.
Dia menambahkan bahwa Gilbert rencananya akan ke Jakarta melalui Bandara Sultan Muhammad Salahuddin di Bima.
"Informasi terakhir yang kami terima, dia akan dibawa ke Jakarta," ujarnya.
Komentar