ASKARA - Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri didoakan Habib Idrus Jamalullail berumur pendek. 

Doa itu dipanjatkan Habib Idrus saat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pada Sabtu malam (14/11) yang digelar Front Pembela Islam (FPI). 

"Sikap seperti itu bukan akhlak yang baik apalagi jika disampaikan oleh seseorang yang mengaku ulama, sama sekali tidak dicontohkan oleh junjungan umat Islam Nabi Besar Muhammad SAW. Rasulullah melarang keras mendoakan orang lain cepat meninggal dunia, apalagi jika orang yang didoakan itu adalah sesama Muslim," ucap Ahmad Basarah dalam keterangannya, Senin (16/11).

Menurut Ahmad Basarah, acara Maulid Nabi Muhammad adalah kegiatan keagamaan positif yang seharusnya juga berisi hal-hal positif tentang suri tauladan yang pernah diajarkan Rasulullah semasa hidupnya.

"Mendoakan orang cepat meninggal dunia, dengan nada buruk dan mencemooh, adalah akhlak buruk yang tidak sesuai dengan hikmah dan tujuan dari diselenggarakannya acara Maulid tersebut," terangnya.

Wakil Ketua MPR ini juga mengatakan, pernyataan seperti itu dapat menimbulkan provokasi dari PDI Perjuangan agar bereaksi dan membalas dengan tindakan yang anarkis. Namun, ia menegaskan pihaknya tak terpengaruh.

"Tapi, Alhamdulillah kami tidak akan terpengaruh dengan 'doa provokatif' tersebut, karena kami sangat mencintai persatuan bangsa Indonesia, namun sebaliknya saya justru mendoakan kembali agar yang bersangkutan diberikan usia panjang dan segera mendapat hidayah Allah SWT," tandas Ahmad Basarah.

Sebelumnya, Habib Idrus Jamalullail mendoakan agar Presiden Joko Widodo dan Ketum PDIP Megawati mendapatkan umur yang pendek. Pernyataan itu direkam dan menjadi viral di media sosial.

"Kita doakan Habib Rizieq Allah panjangkan umurnya. Jadi mimpin insyaallah di Indonesia. Yang kedua Allah pendekkan umur Megawati dan Pak Jokowi. Al-Fatihah," ucapnya.