Kamis, 25 April 2024 | 19:50
NEWS

BPCB Trowulan Lanjutkan Ekskavasi Situs Pendem

BPCB Trowulan Lanjutkan Ekskavasi Situs Pendem
Anggota tim BPCB Jatim mengukur lebar sumuran di Situs Pendem, Batu. (Antara)

ASKARA - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur melakukan ekskavasi lanjutan pada temuan struktur bata kuno di Situs Pendem yang ada di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan bahwa pelaksanaan ekskavasi lanjutan tahap keempat tersebut akan dilakukan hingga 18 November dengan pembiayaan yang berasal dari Pemerintah Kota Batu.

"Target kami adalah menampakkan lebih luas terkait dengan bentuk dan luasan dari situs Candi Pendem," kata Wicaksono, Kamis (12/11).

Wicaksono menjelaskan, saat ini, proses ekskavasi dilakukan pada sisi utara bangunan candi utama. Proses ekskavasi pada sisi utara tersebut dengan luas sebesar 38 meter persegi. Nantinya, usai dilakukan ekskavasi sisi utara itu akan dilanjutkan dengan penggalian sumuran.

Menurut Wicaksono, saat ini penggalian sumuran pada Situs Pendem tersebut baru sedalam 1,2 meter. Rencananya, penggalian akan dilakukan hingga ditemukan lapis batu bata terakhir pada sumuran tersebut.

"Selanjutnya, membuka sisi timur dari candi yang kita duga yang arah menghadap ke timur. Kedalaman sumuran belum bisa diperkirakan, jadi yang baru tergali 1,2 meter. Nanti akan kita lanjutkan sampai lapis bata terakhir," katanya.

Ekskavasi pada bagian sumuran tersebut penting dilakukan karena merupakan konsep arsitektur bangunan candi. Sumuran berarti lubang yang secara konsep menghubungkan antara bawah dengan bagian atap candi seperti cerobong.

Pada bagian tersebut, lanjut Wicaksono, bertujuan untuk menghubungkan dunia atas atau khayangan dengan dunia bawah atau kehidupan manusia. Hal itu ditandai dengan adanya yoni atau arca.

"Dengan kita menemukan sumuran, kita pastikan ini memang candi," katanya.

Diperkirakan, Situs Pendem ada kaitannya dengan Prasasti Sangguran. Prasasti tersebut, dalam catatan sejarah ditemukan di Ngadat, Mojorejo, Kota Batu sekitar 1836 M. Dengan temuan itu, memutuskan anggapan bahwa Prasasti Sangguran terkait dengan Candi Songgoriti.

"Candi Pendem ini letaknya tidak jauh dari Prasasti Sangguran. Sementara ini diduga kuat Candi Pendem ini berkaitan dengan Prasasti Sangguran," jelas Wicaksono.

Sementara itu, Pamong Budaya Pemkot Batu Naning Wulandari menambahkan, terkait ditemukannya Candi Pendem tersebut, Pemkot Batu akan menyiapkan beberapa program.

Antara lain adalah akan melakukan kajian penataan lingkungan terlebih dahulu yang bertujuan untuk penataan candi di antara lingkungan sekitar. Dengan adanya candi tersebut diharapkan sejarah bisa dilestarikan, termasuk memberikan manfaat untuk masyarakat.

"Kemudian, ekskavasi akan dilanjutkan sampai tahun depan hingga diketahui batasan struktur candi tersebut," kata Naning.

Adapun, pada Situs Pendem didapati struktur bata dengan dimensi panjang 35 centimeter, lebar 25 centimeter, dan tebal 9 centimeter. Bata tersebut lebih besar dari struktur bata pada masa Majapahit yang sebesar 30x18x6 centimeter. (ant)

Komentar