Kamis, 25 April 2024 | 13:16
TRAVELLING

Bawa Anak 1,5 Tahun, Sekeluarga Ini Tak Diizinkan Mendaki ke Gunung Slamet

Bawa Anak 1,5 Tahun, Sekeluarga Ini Tak Diizinkan Mendaki ke Gunung Slamet
Tangkapan layar (Dok Instagram @slametviablambangan)

ASKARA - Jalur pendakian ke Gunung Slamet via Blambangan menjadi salah satu jalur favorit para pendaki. Di jalur ini terdapat pos (basecamp) untuk para pendaki mengurus izin pendakian ke Gunung Slamet.

Nah, empat orang yang terdiri seorang pria dewasa, dua orang wanita dan seorang anak yang masih berusia 1,5 tahun mendatangi basecamp di jalur pendakian tersebut. Sekeluarga tersebut, ingin meminta izin mendaki ke Gunung Slamet.

Rupanya ada hal yang tidak dipahami para pendaki tersebut, bahwa membawa anak kecil mendaki Gunung Slamet sangatlah berisiko. Video berdurasi 48 detik itu dibagikan akun Instagram @slametviablambangan, Rabu (4/11). 

"Kami mencoba memberikan pemahaman kepada mereka bahwa melakukan pendakian dengan membawa anak kecil apalagi usia balita adalah sangat beresiko, apalagi di tengah cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi seperti saat ini," tulis keterangan akun @slametviablambangan.

Dengan terpaksa, niat pendakian yang ingin dilakukan sekeluarga dengan seorang saudara perempuannya itu tidak diizinkan.

"Alhamdulilah mereka mengerti dan membatalkan rencana pendakian mereka," kata admin.

Dalam video tersebut, tampak dua orang petugas memberikan pemahaman kepada para pendaki tersebut. 

"Ini saya cuma kasih contoh, saya yang sudah dewasa aja kadang di atas kena hipo (Hipotermia, red), kena kram perut, kram segalanya. Padahal kita-kita ini yang sudah dewasa fisiknya, imunnya sudah (kuat). Tapi yang namanya musibah kita nggak ada yang tahu," jelas petugas tersebut. 

Petugas pun menyarankan sekeluarga tersebut camping di sekitar kaki gunung. 

Akun Instagram @slametviablambangan menjelaskan, batas usia minimal pendakian di Slamet via Bambangan adalah 10 tahun, dengan pertimbangan di usia tersebut kondisi fisik dan mental si anak sudah siap menghadapi medan dan cuaca yang setiap saat bisa berubah menjadi buruk. Setidaknya, jika terjadi apa-apa (sangat tidak mengharapkan) si anak mampu bertahan sampai pertolongan datang. Tentunya harus dengan pendampingan kedua orang tuanya.

"Seiring berkembangnya kegiatan pendakian yang begitu booming belakangan ini, memunculkan sebuah gaya hidup baru, kegiatan pendakian tidak bisa lepas dari sisi eksistensi pelakunya apalagi perkembangan media saat ini juga semakin menarik banyak orang melakukan kegiatan pendakian," tutur admin. 

Menurut admin, mengenalkan anak kepada alam juga sah-sah saja, tetapi bagaimanapun alasannya melibatkan anak di bawah umur dalam kegiatan pendakian ke gunung adalah sangat berisiko bagi keselamatan si anak. 

"Sebaiknya  menunggu sampai si anak cukup umur. Efeknya tentunya jika terjadi sesuatu kepada si anak, maka pihak basecamp-lah yang tentunya akan disalahkan, apalagi di tengah perkembangan media belakangan ini dengan netizennya yang maha benar," pungkasnya. 

Komentar