Buku Esek-Esek Pertama
Banyak pria remaja tahun 80 an mendapatkan First Lesson mengenai esek-esek bukannya dari Dr Naek. L Tobing (alm) ataupun dari Masters dan Johnson melainkan dari buku stensilan underground hasil karya dari Enny Arrow.
Sebuah survei yang dilakukan majalah "Mens Health” edisi Indonesia pada tahun 2003 pernah mengungkapkan, membaca karya Enny Arrow/stensilan menjadi sumber pertama pengetahuan tentang seks pada 17,2 persen respondennya. Maklum saat itu LPKIA belum masuk Desa, sehingga tidak bisa cari melalui mbah Google.
Nama Enny Arrow di tahun 1977 – 1992 begitu melekat dalam dunia penulisan erotis sama seperti Kho Ping Hoo dalam penulisan Cerita Silat, sehingga karya-karyanya paling banyak dibaca cowok remaja saat itu. Enny Arrow adalah sosok penulis novel erotis “kalau tak mau disebut porno” paling produktif pada zamannya. Karya-karyanya beredar luas di masyarakat. Bahkan di eranya, Enny Arrow menjadi legenda sastra stensilan. Sekalipun diedarkan secara underground, namun novel-novel Enny Arrow ternyata sangat populer.
Pada masanya, karya Enny Arrow meledak keras di pasaran. Seri terbarunya sangat ditunggu-tunggu para pembaca. Isinya luar biasa vulgar. Bercerita tentang sepasang manusia sedang bercinta. Lengkap dengan deskripsi yang rinci dan hiperbola. Sehingga para remaja cowok yang baru pertama kali mengenal esek-esek pasti akan menimbulkan masalah ceng-gur. Apabila masalah seperti ini timbul; maka terpaksa harus diselesaikan secara diam-diam di bawah tangan, maklum masalah urgent yang tidak bisa ditunda.
Novel karya Enny Arrow terbilang sangat murah. Per buku yang rata-rata berisi 40 halaman hanya dibandrol Rp. 5.000 karena hanya sekedar stensilan. Oleh sebab itulah pula buku erotis saat itu lebih dikenal dengan buku stensilan. Cover novel Enny Arrow juga terbilang berani. Tak ada satu pun buku bergambar wanita berpose panas pada saat itu, kecuali karya-karyanya. Dibalut dengan judul yang metaforis seperti, Selembut Sutera, Malam Kelabu, Gairah Cinta, Noda-Noda Merah dan lain sebagainya.
Rata-rata kalau tidak sembunyi saat membaca, ya disobek covernya agar tidak ketahuan. Mengingat zaman pemerintah Orde Baru waktu itu sangat ketat sekali dalam soal porno, maka wajarlah apabila sang penulis merahasiakan identitasnya, siapa dibelakang nama Enny Arrow ini bahkan sampai saat ini belum terkuak rahasianya. Selain nama pribadinya yang selalu dirahasiakan nama penerbit “Mawar” pun adalah nama bodong tanpa alamat kantor dan nomor telepon.
Nama Enny Arrow Ini dari segi marketing sangat layak jual, karena berbau barat dan Arrow melambangkan panah erotis dan sudah terkenal dgn sendirinya melalui kemeja Arrow. Apalagi dengan adanya stempel "Bacaan Khusus Orang Dewasa" membuat buku ini semakin diburu orang membuat orang menjadi semakin penasaran.
Namun yang tidak pernah di duga maupun diketahui, bahwa di belakang nama Enny Arrow itu adalah seorang sosok perempuan yang sebaya dengan Mang Ucup. Nama asli penulis adalah Eni Sukaisih. Lahir di Hambalang, Bogor, pada 1942 dan wafat pada 1995. Nama Eni di rubah menjadi Enny agar tidak terlalu ndeso. Sedangkan nama Arrow yang telah begitu cerdik dipilih olehnya; sebenarnya secara kebetulan. Maklum Eni pernah kerja sebagai tukang jahit di toko penjahit di dekat Kalimalang yang bernama Tukang Djahit "Arrow" (brand kemeja top).
Nama Arrow diambil menjadi nama belakang Enny sejak tahun 1965-an, ketika buku ”Senja Merah di Pelabuhan Djakarta” terbit. Pada akhirnya, setiap tulisan pasti akan menemukan pembacanya masing-masing seperti juga coret-coretan gokil Mang Ucup. Begitu juga dengan karya-karya Enny Arrow. Biar bagaimana pun orang memaknainya, ia pernah meramaikan khazanah kesastraan Indonesia.
Walau sosoknya tak pernah dikenal orang apalagi diceritakan di buku-buku pelajaran, Enny Arrow tetap punya tempat di hati para penggemarnya hingga sekarang. Menurut pendapat saya entah siapapun juga tidak berhak untuk menghakiminya, karena yang berhak menghakimi hanya Sang Hakim Agung. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Mang Ucup
Menetap di Amsterdam, Belanda