Jumat, 10 Mei 2024 | 15:20
NEWS

Waspada, Potensi Bahaya Tanah Longsor Sekitar Gunung Salak

Waspada, Potensi Bahaya Tanah Longsor Sekitar Gunung Salak
Longsor Gunung Salak (Dok BNPB)

ASKARA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima informasi mengenai tanah longsor terjadi di Gunung Salak, Provinsi Jawa Barat. Longsoran dipicu salah satunya hujan yang sangat lebat pada Senin lalu (21/9). 

Saat itu hujan diikuti dengan angin kencang. Berdasarkan laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis (24/9), curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan longsoran di bibir sungai. 

Wilayah pemantauan di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Identifikasi lapangan hingga jalur Sungai Cikedung dari hulu atau puncak Salak 3 sampai hilir (Palalangon). 

Luapan Sungai Cikedung juga dipicu rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir. 

Beberapa catatan terkait dengan kerusakan teridentifikasi yakni tertutupnya akses jalan dari Kampung Palalangon dan Kampung Loji. Longsor di tiga wilayah menimpa rumah warga, musala dan jembatan penghubung Palalangan dan Loji. 

Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan, terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu. 

Di samping itu, pada pemantauan saat itu Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar. Bencana longsor akibat fenomena alam, kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai. 

Saat kejadian tinggi air sungai di hulu atau puncak Salak 3 cukup tinggi dan air terpecah di lokasi pesawahan dan ladang atau kebun masyarakat. Pada cuaca normal aliran air sungai sangat kecil, dan akan sangat besar pada saat hujan deras atau ekstrem. 

Menyikapi laporan tersebut, Kepala BNPB Doni Monardo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, untuk mengingatkan masyarakat yang berada di bagian bawah dan di sekitar kawasan agar berhati-hati. 

"Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yang berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan," kata Doni melalui pesan digital pada, Sabtu (26/9).

Dalam laporan yang diterima BNPB, Danramil Cijeruk dan Babinsa wilayah setempat melakukan pengecekan ke lokasi.

Masyarakat diimbau waspada dan siap siaga mengingat BMKG menginformasikan peringatan dini cuaca, khususnya pada 26 dan 27 September 2020. 

Prakiraan BMKG menyebutkan wilayah Jawa Barat termasuk salah satu wilayah dengan potensi hujan lebat yang diikuti dengan petir atau kilat dan angin kencang. Sedangkan pada 28 September 2020, potensi hujan masih dapat terjadi disertai petir atau kilat dan angin kencang. 

 

Komentar