Rindu Ini, Lagu Terbaru Chrisye Menyapa Pencinta Musik Indonesia
ASKARA - Musica Studios selaku label rekaman Almarhum Chrisye merilis sebuah single bertajuk Rindu Ini.
Keputusan perilisan lagu bertepatan dengan bulan kelahiran sang maestro musik Indonesia itu.
Lagu Rindu Ini belum bisa Chrisye luncurkan semasa hidupnya. Padahal penggarapannya telah selesai sejak tahun 1992. Baru sekarang lagu itu dikeluarkan setelah tersimpan selama 28 tahun.
Rindu Ini berkisah tentang seseorang yang jatuh hati kepada sang kekasih dan mencintainya dengan tulus hingga akhir hayat. Lagu diciptakan oleh Tito Soemarsono dan Cecep.
"Lagu Rindu Ini diciptakan dengan menggunakan balutan teknologi keluaran awal 90-an yang terbilang modern pada masanya," kata Dwiki Dharmawan selaku produser di lagu Rindu Ini kepada media, Sabtu (26/9).
Dia memastikan lagu tersebut masih dapat dinikmati masyarakat pada umumnya dan juga kaum milenial saat ini.
"Jika diperdengarkan dengan seksama, aransemen dan musiknya masih relevan dengan zaman sekarang," ujar Dwiki Dharmawan yang juga komposer musik.
Executive Producer Musica Studio Indrawati Widjaja menuturkan, Rindu Ini menjadi salah satu lagu terbaik Chrisye pada waktu itu. Namun proses untuk pemilihan lagu andalan tidaklah mudah.
"Lagu andalan biasanya terdiri dari beberapa lagu sehingga diperlukan pertimbangan yang matang untuk memasukkan lagu andalan ke dalam rangkaian album selanjutnya," jelasnya.
Alhasil, Musica Studio memilih untuk menyimpan lagu Rindu Ini dan baru dikeluarkan sekarang dengan harapan dapat diterima dan dinikmati para penggemar maupun masyarakat dengan baik.
"Musica baru memutuskan untuk mengeluarkan lagunya sekarang karena lagu ini dirasa memiliki materi bagus dan tetap bisa dinikmati oleh pencinta musik saat ini," kata Indrawati.
Chrisye berkarir di blantika musik Tanah Air selama 40 tahun. Dia telah menghasilkan 18 album solo serta sempat berperan dalam Film Seindah Rembulan di tahun 1981. Pemilik nama Christiansyah Rahadi yang lahir 16 September 1949 itu tutup usia pada 30 Maret 2007.
Komentar