ASKARA - Penyebaran kabar bohong atau hoaks sangat cepat seiring pesatnya pengguna media sosial di Indonesia. 

Terlebih penggunaan media sosial telah menjadi rutinitas kehidupan masyarakat. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyadari bahayanya hoaks yang diterima oleh masyarakat. Karena itu pihaknya merangkul Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk mengatasi derasnya penyebaran kabar bohong. 

"Saya pikir di masa pandemi, khususnya media mainstream suatu mitra sangat strategis bagi Kemenhub. Informasi oleh anggota PWI memberikan sosialisasi dan edukasi publik untuk sektor transportasi," ujar Budi Karya dalam keterangan virtual, Senin (10/8).

Mengingat transportasi sangat diperlukan masyarakat umum, karenanya kebutuhan menginformasikan tentang kegiatan transportasi menjadi penting. 

"Kita melihat bahwa proses edukasi ini juga dibutuhkan sekarang," tutur Budi Karya. 

Sehingga banyak sekali tugas yang harus dilakukan PWI dan Kemenhub dalam memberikan edukasi kepada masyarakat pada masa adaptasi kebiasaan baru Covid-19. 

"Presiden berulang-ulang menyampaikan, di satu sisi kita tidak pernah meninggalkan atau kita sangat konsen dengan Covid-19 dengan protokol kesehatan," jelas Budi Karya. 

Di sisi lain, tentu harus tetap melanjutkan gaya hidup sehat dan bersih untuk mencegah penyebaran virus corona yang belum mereda. 

"Kita harus juga move on dengan kegiatan yang sudah diamanat pada tahun anggaran ini," kata Budi Karya.

Sementara, melihat perkembangan konten media sosial saat ini cenderung memanfaatkan untuk tujuan yang tidak benar. Maka kehadiran media mainstream dinilai sebagai penyimbang. 

"Kami sangat membutuhkan dukungan rekan-rekan PWI agar media sosial punya kecenderungan menyampaikan berita bohong itu dapat dilawan dan dapat kalau bisa ditiadakan," jelas Budi Karya. 

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari menyambut baik ajakan Kemenhub mengatasi maraknya hoaks di media sosial di tengah musibah bencana non alam ini. 

PWI juga bersyukur Menhub Budi Karya Sumadi sudah kembali sehat setelah sebelummya sempat dinyatakan positif Covid-19. 

"Kami menunjukkan simpati (menhub) telah pulih kembali, alhamdulillah, puji syukur. Rencana tahun ini yang sinergitas tetap kita jaga hubungan dengan Kementerian Perhubungan sangat baik selama ini," jelas Atal S. Depari.