Jumat, 19 April 2024 | 14:16
COMMUNITY

Wabup Keerom: Kepercayaan Dan Amanah Datang Dari Tuhan

Wabup Keerom: Kepercayaan Dan Amanah Datang Dari Tuhan
Wabup Keerom Piter Gusbager dan Ketua GP Anshor Papua M Husein

ASKARA - Pengurus Wilayah Papua dan Kabupaten Gerakan Pemuda (GP) Anshor dan Banser Nahdlatul Ulama (NU) melakukan sowan (kunjungan silaturahim) kepada Wakil Bupati (Wabup) Keerom Piter Gusbager, SHut, MUP, di Ruang Rapat Wabup Kantor Pemkab Keerom. Papua, Arso Kota, Sabtu (8/8). Wabup Piter Gusbager yang juga sebagai Warga Kehormatan NU Provinsi Papua menyambut silaturahmi tersebut.

Hadir dari kafilah GP Anshor dan Banser, di antaranya, Gozali Husein M (Ketua Wilayah GP Anshor Papua), Suardi Bahtiar (Ketua GP Anshor Kabupaten Keerom), bersama Ustadz Nur Salim Arrozy (Pembina GP Anshor dan pendiri NU Keerom) dan jajarannya.

Silaturahmi berlangsung dalam suasana keakraban dan penuh persaudaraan tersebut, kedua pihak membicarakan tentang kondisi sosial kemasyarakatan terkini dan sejauhmana GP Anshor dan Banser NU bisa berkontribusi untuk pembangunan di Papua.

“Kedatangan saudara-saudara saya ke sini (kantornya) pertama saya sambut dengan gembira, bahkan bukan saja saudara-saudara say dari GP Anshor saja saya sambut gembira, tapi semua organisasi-organisasi pemuda yang mendukung pembangunan di Tanah Papua dan mendukung keberagaman khususnya di Tanah Papua serta menjaga kebhinekaan, yakni Bhinneka Tuggal Ika serta Pancasila itu saya akan sambut dengan sangat gembira,”kata Wabup Keerom kepada wartawan di halaman Kantor Pemkab Keerom.

Wabup yang dipanggil oleh keluarga besar Anshor dengan Gus Piter ini meminta bahwa jangan ada organisasi lain mengatakan kalau dirinya hanya menyambut pemuda atau organisasi GP Anshor saja, dirinya siap menyambut organisasi pemuda dari mana saja dan sudah ada beberapa organisasi pemuda dirinya sambut dengan baik.

“Semua ormas (organisasi masyarakat) saya akan sambut dengan tangan terbuka dan saudara-saudara saya GP Anshor datang beraudiensi berbicara tentang situasi kebangsaan, situasi sosial masyarakat di Kabupaten Keerom,”ujar Gus Piter.

Selain itu, kata Gus Piter, selain membicarakan terkait hal diatas ada juga pembicaraan internal terkait hal-hal GP Anshor Papua untuk wilayah Papua dan wilayah Keerom yang akan mereka (Anshor) kerjakan di Keerom.

“Saya sebagai wakil bupati adalah pembina politik dan sebagai warga kehormatan NU yang telah saya terima, maka menjadi tanggung jawab moral saya untuk mendukung penuh kegiatan GP Anshor Banser di Tanah Papua,”jelas Wabup.

Dia katakan, dirinya mendukung GP Anshor Banser karena organisasi ini adalah organisasi sayap pemuda yang mengkaderkan anak-anak bangsa yang memiliki sikap modernisasi, sikap kebhinekaan, sikap Bhinneka Tunggal Ika untuk mengawal keberagaman di Indonesia dan secara khusus di Tanah Papua.

Untuk itu, kata Gus Piter, GP Anshor dan Banser ini sangat penting di Tanah Papua, penting untuk kita, maka kita harus dukung kehadiran mereka serta kita harus sosialisasikan.

Menurutnya, banyak sekali situasi politik yang membuat kebimbangan atau situasi di Tanah Papua tidak menentu, sehingga kita yang tokoh-tokoh pemuda ini harus mengambil sebuah sikap terhadap semua dinamika situasi sosial masyarakat di Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Keerom.

“Segala yang baik itu datangnya dari Allah SWT. Dari alam untuk kita semua datangnya dar Allah SWT. Kita sebagai ciptaan Tuhan harus melaksanakan apa yang menjadi amanah Tuhan. Kebaikan-kebaikan ini harus kita pelihara , itu tugas kita. Dan sebagai pemimpin di daerah ini, tugas kita melayani, sebagai pemimpin tugas saya melayani masyarakat, termasuk GP Anshor saya layani,” ujar pemimpin masa depan Keerom dan Papua ini dengan semangat.

Dijelaskan Gus Piter, terkait diberinya gelar anggota kehormatan untuk dirinya, itu adalah sebuah implikasi logis dari teman-teman (GP Anshor) dan bukan dari kemauannya atau permintaannya.

“Teman-teman (GP Anshor) kasih dan bagi saya itu adalah pemberian yang penting dan juga harus memberikan pesan kepada anak-anak pemuda Papua bahwa jangan kita membeda-bedakan suku atau agama, aliran kepercayaan atau apapun yang sempit,” ucapnya.

Dia menambahkan bahwa cara pandang kita tidak boleh sempit supaya hidup kita berarti. Hidup berbangsa dan bernegara ini lebih sejati dan lebih bermakna demi kesejahteraan rakyat.(eff)

Komentar