Jumat, 19 April 2024 | 09:08
NEWS

Libur Idul Adha, Jangan Sampai Korban Corona Meningkat

Libur Idul Adha, Jangan Sampai Korban Corona Meningkat
Ilustrasi Covid-19 (Shutterstock)

ASKARA - Idul Adha segera tiba, termasuk liburan sekolah. Aktivitas lintas kota dan provinsi sudah merenggang. Tak seperti pertama datang pandemi Covid-19 saat puasa dan lebaran, banyak yang tidak pulang kampung.

Untuk itu masa liburan Idul Adha, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan liburan Idul Adha akan menjadi ajang pulang kampung, namun angka penderita corona masih tinggi. 

"Artinya anak-anak berada dalam kunkungan besarnya angka tersebut. Untuk itu orang tua perlu ekstra ketat menjaga anak anaknya selama liburan," kata Komisioner KPAI, Jasra Putra dalam keterangannya, Kamis (30/7). 

Kelompok kajian Covid 19 KPAI menemukan banyak anak-anak terpapar corona karena tertular dari keluarga. Bahkan, anak yang meninggal berdasarkan data Satgas Covid-19 pada 19 Juli sebanyak 62 anak. 

Namun, di sisi lain pembatasan yang sudah masuk setengah tahun membawa ancaman, kejumudan, kebosanan. Sehingga sedikit atau banyak menganggu kestabilan emosi dan kejiwaan di keluarga. Karena tak terhindarkan semua dititik beratkan di rumah.

Dapat dipastikan liburan Idul Adha kali ini, tempat-tempat hiburan yang telah dibuka akan menjadi relaksasi keluarga, mereka yang belum pulang kampung sudah merencanakan perjalanan. 

"Bahkan tiket-tiket perjalanan atau wisata mungkin sudah banyak diborong. Wisata di jalan tol, tempat hiburan, tempat rekreasi dimungkinkan akan dipenuhi pengunjung," tutur Jasra. 

Untuk itu, penting sekali pembatasan diberlakukan di semua sarana transportasi dan lokasi wisata, dengan menerapkan protokol kesehatan. "Berbagai sosialisasi demi kenyamanan selama menggunakan fasilitas di sampaikan sejak awal," imbuhnya. 

Penyedia layanan mensyaratkan mendaftar terlebih dahulu sebelum ke lokasi bisa dengan online atau telepon. Dan menyampaikan syarat yang ketat, sehingga dipatuhi.

Mereka yang akan sholat Idul Adha dan menikmati hewan kurban. Sangat butuh dijaga selama menunaikan ibadah, agar tidak menjadi klaster baru penularan. 

"Jangan sampai masa liburan ini, menjadi ajang meningkatnya angka penyebaran dan korban. Untuk itu semua pihak punya kewajiban," cetus Jasra. 

Menurutnya, melarang saja bukan jawaban, tapi menegakkan aturan secara kemanusiaan sejak awal perlu ditekankan.

Pemerintah seperti Kemenkes, Kepolisian, Kemenhub dan Kemenag serta Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota punya peran besar dalam mengantisipasi ini semua. 

Sehingga masyarakat terutama kelompok rentan seperti anak, lansia dan perempuan dapat terlindungi selama liburan. "Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan penting mengantisipasi liburan kali ini. Agar semua pihak bersiap diri," tandasnya. 

Komentar