Kamis, 02 Mei 2024 | 15:57
NEWS

Penjaminan Korporasi Bakal Atasi Jumlah Pengangguran

Penjaminan Korporasi Bakal Atasi Jumlah Pengangguran
Ilustrasi. (Detik)

ASKARA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan program penjaminan pemerintah untuk kredit modal kerja kepada sektor korporasi akan mengatasi jumlah pengangguran yang semakin meningkat akibat pandemi Covid-19.

Airlangga mengatakan, penjaminan kredit modal kerja oleh pemerintah diprioritaskan kepada korporasi dengan sektor padat karya yang banyak mempekerjakan orang.

"Perbankan telah menandatangani perjanjian penjaminan terutama untuk sektor padat karya yang merupakan sektor yang banyak memperkerjakan pekerja," jelasnya, Rabu (29/7).

Airlangga menuturkan, korporasi sektor padat karya yang memiliki banyak jumlah pekerja harus diprioritaskan karena saat ini mulai ada pemesanan kembali oleh beberapa negara seperti Eropa terhadap garmen.

"Sektor padat karya yang garmen sudah mulai kembali dan beberapa order yang di pertengahan kuartal kemarin mengalami penurunan atau pembatalan ini mulai kembali memesan terutama dari Eropa," katanya.

Data dari Kementerian Ketenagakerjaan, terdapat 1,7 juta orang terkena PHK dan 1,3 juta orang belum terverifikasi.

"Jumlah pengangguran yang muncul setiap tahun adalah tujuh juta orang. Itu tercermin dari mereka yang mendaftar di program Kartu Prakerja yaitu hampir 11 juta orang," ujar Airlangga.

Sebab itu, penjaminan korporasi oleh pemerintah melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) bisa mendorong kredit modal kerja hingga Rp 100 triliun pada akhir 2021.

"Program ini menjadi sangat penting untuk menjadi daya tambahan agar korporasi bisa melakukan rescheduling bahkan bisa meningkatkan kredit modal kerja," kata Airlangga.

Airlangga juga optimis bahwa sektor korporasi akan kembali menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV tahun ini.

"Pemerintah berharap 2021 menjadi momentum sehingga di kuartal III dan IV nanti didorong pemerintah," tutupnya. (antara) 

Komentar