Kamis, 25 April 2024 | 09:07
LIFESTYLE

Rangkaian Program Menuju Penghargaan FFI 2020 Tayangkan Film Unggulan

Rangkaian Program Menuju Penghargaan FFI 2020 Tayangkan Film Unggulan
Ilustrasi film (shutterstock)

ASKARA - Festival Film Indonesia 2020 telah membuka rangkaian program menuju penghargaan yang bakal dilaksanakan pada bulan Desember mendatang. 

Program pertama yang telah berjalan yakni pemutaran layar tancap luar ruangan yang digelar di M Bloc Space, Jakarta Selatan dengan mural area sejak Sabtu 25 Juli pukul 19.30 WIB.

"Pemutaran perdana ini juga bekerja sama dengan PLTI (Persatuan Layar Tancap Indonesia). Berikutnya juga akan menggandeng Kineforum," kata Tim Publikasi Festival Film Indonesia Nazyra C Noer, dalam keterangannya baru-baru ini. 

Dua film pertama yang diputar adalah film "Catatan Si Boy" (1987, sutradara Nasri Cheppy) yang masuk dalam seksi program "Darah Muda" dan "Taksi" (1989, sutradara Arifin C. Noer) yang masuk dalam seksi program "Halo? Indonesia?".

Film Catatan Si Boy di tahun 1988 mendapatkan nominasi Sutradara Terbaik dan Tata Musik Terbaik (untuk Dodo Zakaria). Film ini dibintangi antara lain, Onky Alexander, Didi Petet, dan Meriam Bellina. 

Sedangkan film "Taksi" mendapatkan enam Piala Citra di Festival Film Indonesia 1990. Salutnya film ini meraih lima kategori utama yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik (Arifin C Noer), Pemeran Utama Pria Terbaik (Rano Karno), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Meriam Bellina). 

Film-film ini diputarkan dengan format aslinya yaitu film 35MM. Program pemutaran ini dilakukan berkala dengan tujuan menyapa masyarakat melalui khazanah film Indonesia yang luas.

Selain pemutaran film, dilakukan juga kegiatan turunannya, seperti diskusi seputar tema, pembuatan dan konteks film terkait dengan tokoh yang terlibat maupun yang berkompeten di bidangnya.

Film-film Indonesia dipilih berdasarkan tema tertentu dan dimasukkan seksi program seperti, “Aku Pulang!” adalah subprogram yang ingin menyapa seluruh keluarga Indonesia. 

Subprogram “Halo? Indonesia” berkehendak untuk menyapa manusia Indonesia yang ingin merenungkan ulang mengenai posisinya sebagai bagian dari bangsa.

Subprogram “Mata Perempuan” berusaha mengeksplorasi permasalahan yang dihadapi para perempuan Indonesia, dan merekam jejak ketangguhannya.

Subprogram “Di Tepian Arus” ingin menyapa mereka yang tersembunyi maupun yang bersembunyi dari riuhnya derap masyarakat. 

Festival Film Indonesia juga memberikan penghormatan pada karier dan dedikasi insan perfilman yang digelar retrospektif khususnya adalah Ria Irawan, Henky Solaiman dan Didi Petet.

 

Komentar