2 Orang Tertembak di Nduga, Ini Penjelasan TNI
ASKARA - Bupati Kabupaten Nduga mewakili keluarga dan masyarakat Kabupaten Nduga menggelar pertemuan dengan perwakilan Satgas Yonif PR 330, terkait tertembaknya anggota KKB di wilayah Kabupaten Nduga, Minggu (19/7) lalu.
Kapen Kogabwilhan, Kolonel Czi Gusti Nyoman mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk meluruskan berita tidak benar yang sudah beredar di lingkungan masyarakat.
"Dimana sebelumnya telah beredar berita dari media online maupun media sosial yang menyebutkan bahwa TNI telah menembak dua warga sipil di wilayah Kabupaten Nduga," kata Nyoman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/7).
Saat pertemuan berlangsung, Dansektor Baliem Kolonel Inf Yusup dan Lettu Inf Azlan selaku Danki-C Satgas Yonif PR 330 menjelaskan kronologi kejadian dan menunjukkan barang bukti yang ada.
"Korban yang tertembak tersebut merupakan anggota KSB di wilayah Kabupaten Nduga dan bukan masyarakat sipil (masyarakat yang tidak bersalah)," tambah Nyoman.
Tewasnya dua anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) tersebut terjadi Sabtu (18/7) sekira pukul 15.00 WIT. Di mana dilakukan penghadangan oleh Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD terhadap 2 orang KKSB kelompok Egianus Kogoya di Kenyam.
Penghadangan dilakukan menggunakan teropong senjata SPR 1 AW saat 2 orang KKSB itu sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol.
Kedua anggota KKSB itu sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas, Kampung Genit, kemudian menyeberang bersama masyarakat.
"Setelah menyeberangi sungai masyarakat langsung dijemput oleh mobil pick up menuju Kenyam, tetapi kedua orang KKSB tersebut tidak ikut naik mobil pick up," terangnya.
Tim terus melakukan pemantauan terhadap keduanya hingga dilakukan penembakan dan berakhir meninggal. Barang bukti yang didapat senjata pistol jenis Revolver dengan nomor senjata S 896209 dan barang bukti lainnya.
"Barang bukti yang diamankan dari keduanya yakni pistol jenis Revolver nomor senjata S 896209 satu pucuk, handphone milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9.520.000," jelasnya.
Setelah menerima hasil pembuktian dan penjelasan, Bupati Kabupaten Nduga mengatakan dirinya akan menjelaskan kepada masyarakat bahwa korban tersebut memang benar-benar bagian kelompok KSB.
"Saya selaku Bupati yang mewakili masyarakat Kabupaten Nduga akan menjelaskan kepada masyarakat maupun keluarga korban yang tertembak itu bagian dari KSB dan bukan warga sipil yang tidak bersalah," ucap Bupati.
"Saya mewakili masyarakat juga meminta maaf terhadap Bapak-bapak TNI yang bertugas di sini, terkait isu dan berita tidak benar yang berkembang di lingkungan masyarakat," ucapnya.
Komentar