Sabtu, 20 April 2024 | 14:39
NEWS

Beli Kopi di Starbucks, Gelas Perempuan Berjilbab Ditulis Kalimat "ISIS"

Beli Kopi di Starbucks, Gelas Perempuan Berjilbab Ditulis Kalimat
Gelas kopi starbucks yang ditulis kalimat ISIS (Istimewa)

ASKARA - Seorang wanita berjilbab mendapat perlakuan tak patut saat membeli kopi di gerai kopi Starbucks di Toko Target, St Paul Kotq Minnesota, Amerika Serikat. 

Gelas plastik perempuan yang diketahui bernama Aishah (19) tersebut seharusnya ditulis sesuai namanya. Namun, yang terjadi justru mengejutkan, di gelas tersebut ditulis "ISIS".

Melansir CBS Minnesota, Kamis (9/7), peristiwa terjadi saat Aishah dan temannya pergi membeli kopi di gerai Starbucks pekan lalu. Tak sepeti biasanya, pelayan tak menanyakan nama pembeli melainkan diam-diam terlihat menuliskan kalimat "ISIS" di gelas Aishah.

"Ketika saya pertama kali menerima minuman saya kaget bahwa dalam satu hari usia seperti ini bisa ditulis," kata Aishah.

Aishah kemudian menanyakan tulisan itu kepada pelayan. Sang pelayan mengaku tidak mendengar namanya disebut dengan benar. Perlakuan pelayan tersebut ternyata mendapat pembelaan dari pihak manajer gerai kopi itu. 

"Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah," ucap Aishah.

Atas kejadian itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menyerukan agar pelayan yang terlibat dipecat, dan dilakukan pelatihan tambahan bagi karyawan lainnya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Sementara itu, juru bicara Toko Target mengatakan perusahaan akan meminta maaf kepada Aishah setelah mengetahui kejadian itu, dan mengatakan karyawan itu salah dengar nama Aishah.

"Di Target, kami ingin semua orang yang berbelanja bersama kami merasa disambut, dihargai, dan dihormati, dan kami melarang keras diskriminasi dan pelecehan dalam bentuk apa pun. Kami sangat menyesal atas kejadian ini di toko kami, dan akan segera meminta maaf kepadanya ketika dia (pelayan) membuat para pemimpin toko kami mengetahui hal ini," ungkapnya.

Juru bicara toko mengklaim, tindakan yang dilakukan pelayan tersebut bukan disengaja. Dia menyebut, akan dilakukan pelatihan tambahan kepada para karyawan.

"Kami telah menyelidiki masalah ini dan percaya bahwa itu bukan tindakan yang disengaja tetapi kesalahan yang disayangkan yang bisa dihindari dengan klarifikasi lebih lanjut. Kami mengambil tindakan yang sesuai dengan anggota tim, termasuk pelatihan tambahan, untuk memastikan ini tidak terjadi lagi," terangnya.

Selain itu, Direktur Eksekutif CAIR Minnesota, Jaylani Hussein mengatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah masalah yang biasa. "Ini bukan kesalahan sederhana," ucap Hussein.

Aishah mengatakan bahwa karyawan itu tidak pernah bertanya bagaimana mengeja namanya, bahkan tidak ada seorang pun dari toko Target yang menghubunginya untuk meminta maaf.

Rencananya CAIR akan mengajukan tuntutan diskriminasi kepada Departemen Hak Asasi Manusia Amerika Serikat, dan akan mempertimbangkan untuk melakukan protes atas kejadian ini.

Komentar