Kamis, 25 April 2024 | 21:12
COMMUNITY

Pengalaman Mistis Diganggu Penunggu Gunung Slamet

Pengalaman Mistis Diganggu Penunggu Gunung Slamet
(Dok. Kompas)

ASKARA - Pengalaman mistis yang dialami pendaki gunung bermacam-macam, seperti tersesat atau bertemu berkali-kali dengan sosok yang sama. Itulah yang dialami pendaki asal Jakarta bernama Awe.

Pengalaman tersebut dialaminya ketika mendaki Gunung Slamet tahun 2005. Pria berusia sekitar 35 tahun itu mendaki seorang diri lewat jalur Bambangan. Selama pendakian, Awe bertemu tiga kali dengan sosok menyerupai pendaki. 

Awalnya Awe yang mendaki sendirian tidak terlalu khawatir karena banyak pendaki lain asal Boyolali di jalur Bambangan. Ketika di Pos 3, semula dia berencana camp namun karena terlalu ramai niat itu urung dilakukan. 

"Gue sampai maghrib di Pos 3. Gue mikir mau diriin tenda di situ tapi rame banget. Akhirnya di Pos 5 sajalah. Masih banyak pendaki yang naik," kata Awe seperti diceritakan dalam Channel Youtube Samawe Adventure. 

Dia dan rombongan dari Boyolali kembali melanjutkan perjalanan. Ketika tiba di Pos 4 
Samarantu yang paling kental aroma mistisnya sudah ada satu tenda dan tiga pendaki. 

Awe pun milih bergabung dengan para pendaki yang mendirikan tenda itu. Sementara teman-temannya melanjutkan terus mendaki menuju Pos 5 karena ingin cepat sampai puncak.

"Orang Boyolali ini rembukan, akhirnya mereka mutusin camp di Pos 5. Gue baru break sebentar mereka sudah jalan lagi. Karena gue sendirian gue deketin satu tenda itu," tutur Awe. 

Para pendaki di dalam tenda berasal dari Bogor, mereka pun berkenalan dan memutuskan untuk summit bareng. Di tengah heningnya suasana malam, tiba-tiba seorang pendaki melintasi tenda mereka. 

"Dia pakai lentera seperti lampu badai warna biru. Dia bilang bang numpang duduk ya. Jadi ketika di Pos 4 Samarantu ada pohon, dia duduk di situ," kata Awe. 

Melihat pendaki itu sendirian mereka berusaha memberikan kopi. Namun ketika ingin menghampirinya tiba-tiba orang itu memutuskan pergi.

"Mau kita samperin. Pas kita mau berdiri samperin dia ternyata sudah jalan. Bang gue duluan ya," ucap Awe menirukan pendaki misterius itu. 

Tak begitu lama pendaki itu pergi datang beberapa pendaki lain. Namun Awe tidak sempat menanyakan kepada rombongan itu apakah mengenal pendaki yang sempat duduk. 

"Kita ngobrol lagi, yang tadi datang lagi bawa lentera. Permisi bang numpang duduk, duduknya di tempat yang sama dan orangnya sama," katanya. 

Setiap kali ditanya dan diajak gabung jawaban pendaki itu sama persis seperti pertama kali datang. Salah satu orang di dalam tenda bernama Dino mulai curiga dengan pendaki misterius itu. 

"Pas kita berdiri, dia sudah jalan lagi. Jadi seperti diulang gitu. Dia jalan baru 10 menit kita mengejar ternyata sudah hilang. Kita duduk dan ngopi lagi," jelas Awe. 

Namun ketika memulai obrolan, tiba-tiba pendaki itu datang kembali dan duduk di tempat yang sama. Ketiga kalinya dia datang mereka terdiam menahan ketakutan. 

"Baru mulai ngobrol. Permisi bang, numpang duduk orang yang sama. Kita langsung diam engga jawab. Sampai dia bilang saya jalan duluan," kata Awe ketakutan. 

Mereka mulai merasakan ketakutan dan memilih untuk tidak tidur malam itu. Karena jika tidur bakal mendapat gangguan yang lebih parah. Ketika malam berlalu mereka pun berhasil summit dan turun menuju base camp. 

Awe penasaran dengan kejadian itu dan bertanya kepada Dino yang mengaku pernah mengalami kejadian serupa ketika mendaki. 

"Si Om Dino ini cerita, dulu kawan yang kejadiannya sama kayak gini. Dia mustusin tidur diganggu habis-abisan. Ada yang coba ngikutin nyasar," tandas Awe.

Komentar