Kamis, 25 April 2024 | 12:59
NEWS

Pemerintah Siapkan Aturan Normal Baru untuk Geopark Ciletuh

Pemerintah Siapkan Aturan Normal Baru untuk Geopark Ciletuh
Wisatawan mandi di salah satu curug di Geopark Ciletuh. (Askara/Aprilia Rahapit)

ASKARA - Pemerintah menyiapkan penerapan normal baru untuk destinasi wisata Geopark Ciletuh di Sukabumi, Jawa Barat.

Pembahasan dilakukan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi bersama pemangku lain dari unsur kementerian/lembaga, pemda, perguruan tinggi dan komunitas. 

"Kita mengambil area of interest Geopark Ciletuh karena selain Ciletuh ini masuk ke dalam UNESCO Global Geopark juga menjadi salah satu rujukan pengelolaan geopark nasional," jelas Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Sosio-Antropologi Kemenko Marves Tukul Rameyo Adi dalam konferensi virtual, Senin (15/6).

Kemenko Marves mengajukan tiga langkah model pengelolaan geopark dalam era adaptasi kebiasaan baru. Pertama, melakukan pemetaan hubungan sosial dan ekologi pada kawasan geopark. Kedua, identifikasi dampak Covid-19 di masa pandemi dan prediksi dampak pasca pandemi, dan ketiga adalah inventarisasi  pedoman dan kerangka tata kelola sebagai tools untuk pengelolaan geopark di era normal baru.

"Tiga langkah tersebut perlu dilakukan agar model pengelolaan geopark nantinya dapat diterapkan optimal, memperkuat produktivitas tetapi tetap aman dan yang terpenting. Tidak malahan menjadikan kondisi yang telah resilien menjadi rentan," tutur Tukul. 

"Pendekatan Sistem Sosial-Ekologi (SSE) cocok untuk pengelolaan Geopark karena memiliki interaksi dengan resiliensi yang berjenjang, dari level individu kelompok hingga sistem geopark secara keseluruhan," sambungnya.

Tukul menjelaskan, dalam pemetaan dampak Covid-19 bisa diatasi dengan membangun rangka peningkatan nilai tambah dan mencari strategi peningkatan nilai tambah wisata.

"Di sini Ciletuh masuk. Caranya kita perlu membuat strategi pengelolaan dengan menghasilkan benefit ekonomi, budaya, dan lingkungan," ujarnya. 

Sedangkan untuk pedoman kerangka tata kelola sebagai tools yang dibutuhkan adalah instrumen atau dalam hal ini perlu masukkan apa saja yang diperlukan pemerintah terkait kebijakan, bantuan, kerja sama, dan fasilitas untuk menemukan kemitraan dengan pihak-pihak yang bisa dijadikan sebagai tools tata kelola, pedoman dan pengelolaan. 

"Semua dalam sharing, nanti akan dipastikan apa kebijakannya bagaimana dengan dilanjutkan pertemuan melalui webinar. Mungkin dua minggu ke depan," kata Tukul. 

Dia menuturkan, pembahasan penerapan normal baru di geopark terus dilakukan dari tingkat paling atas hingga para rapat koordinasi menteri. Dilanjutkan berbagai rakor teknis untuk mendapatkan kebijakan dan strategi pasca atau di masa pandemi.

"Harapannya kawasan geopark khususnya Geopark Ciletuh menjadi area untuk menjadi klaster ekonomi kreatif. Memang saat ini Bandung yang tercatat sebagai sentra ekonomi kreatif tapi tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama. Ini yang diharapkan pemerintah menjadi penggerak sehingga menjadi lokomotif pembangunan. Mendongkrak pertumbuhan bukan hanya besaran pertumbuhan ekonomi saja tetapi juga adil dan berkualitas, dinikmati semua pihak," demikian Tukul. 

Komentar