Senin, 13 Mei 2024 | 04:47
NEWS

Hari Pertama PSBB Transisi, KRL Angkut 287.048 Penumpang

Hari Pertama PSBB Transisi, KRL Angkut 287.048 Penumpang
Ilustrasi. (Dok. Antara)

ASKARA - Hari pertama pemberlakuan PSBB Transisi Fase I, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat telah melayani 287.048 penumpang hingga pukul 20.00 WIB. 

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, angka tersebut melampaui jumlah pengguna keseluruhan pada hari-hari kerja pekan lalu. Sementara hari ini operasional KRL berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.

"Jumlah pengguna ini juga telah jauh melebihi rata-rata pengguna di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar yaitu 180 ribu hingga 200 ribu pengguna setiap harinya," kata Anne Purba kepada media, Senin (8/6).

Dari segi kondisi, dilaporkan suasana di seluruh stasiun dan rangkaian kereta masih kondusif. Antrean penumpang terjadi di sejumlah stasiun yang menjadi lokasi pemberangkatan untuk jam sibuk sore hari seperti Stasiun Tanah Abang, Stasiun Jakarta Kota, dan Stasiun Juanda.

Anne Purba mengimbau agar penumpang tidak memaksakan diri untuk menaiki KRL pada jam-jam sibuk karena jam operasional sudah diperpanjang hingga pukul 21.00 WIB dengan mengoperasikan 935 perjalanan KRL setiap harinya.

"Antrean yang terjadi pada pagi dan sore hari ini terjadi karena banyak masyarakat yang sudah kembali bekerja, namun tampak tidak ada pengaturan dan pembedaan jam kerja dibanding masa sebelum Covid-19," ujarnya.

Anne Purba menuturkan, masuk kerja pada jam 8-9 pagi dan pulang kerja pada jam 4-5 sore telah diimbau pihaknya. Sebab pengaturan jam kerja sangat penting bagi mereka yang menggunakan transportasi publik pada masa PSBB Transisi karena bersangkutan dengan pembatasan jam operasional maupun kapasitas pengguna.

"Untuk KRL saat ini berlaku pembatasan pengguna sejumlah 35-40 persen dari kapasitas atau sekitar 74 pengguna per kereta. Pembatasan ini ada agar terjaga jarak aman di antara pengguna di dalam KRL," jelasnya. 

Agar batasan tersebut dapat diterapkan, upaya PT KCI adalah pembatasan masuk stasiun dan KRL sehingga pengguna di stasiun-stasiun berikutnya juga dapat terlayani. 

"Pembatasan ini dengan penyekatan oleh petugas di sejumlah titik menuju ke peron, antara lain di hall stasiun, sebelum masuk gate elektronik stasiun, dan di koridor menuju ke peron. Dalam mengatur antrean petugas juga senantiasa mengingatkan pengguna untuk jaga jarak," jelas Anne Purba. 

KCI memprediksi antrean penumpang masih akan terjadi di hari-hari berikutnya. KCI sendiri telah menyiapkan sejumlah tahapan untuk menambah batasan kapasitas pengguna yang diizinkan dalam KRL jika volume penumpang terus naik. 

"Penambahan kapasitas ini nantinya harus disertai dengan memperketat protokol dan alat pelindung bagi pengguna. Antara lain menggunakan masker, pelindung wajah, sarung tangan, dan baju lengan panjang," ujar Anne Purba.

KCI juga mengajak para penumpang untuk berdisiplin mengikuti aturan yang ada terutama mengenai jaga jarak dan pengaturan antrean dari petugas. 

"Pengguna juga tetap diwajibkan menggunakan masker, mengikuti pengukuran suhu tubuh. Dan sangat disarankan untuk memanfaatkan fasilitas wastafel yang ada di stasiun agar dapat cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL," demikian Anne Purba. 

Komentar