Senin, 29 April 2024 | 23:17
NEWS

Pesawat R80 yang Dirintis BJ Habibie Dihapus dari Proyek Strategis Nasional

Pesawat R80 yang Dirintis BJ Habibie Dihapus dari Proyek Strategis Nasional
Ilustrasi. (Industry)

ASKARA - Pemerintah memutuskan menghapus dua proyek pengembangan pesawat yakni R80 dan N245 dari daftar proyek strategis nasional (PSN) pada 29 Mei 2020.

Kedua jenis pesawat tersebut dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan swasta yang didirikan Almarhum B.J. Habibie.

Direktur Komunikasi RAI Justin Djogo mengatakan, keluarnya pesawat terbang regional turboprop R80 dari PSN menimbulkan banyak pertanyaan

"Kami ingin klarifikasi agar tidak terjadi salah persepsi mengenai rencana RAI membangun pesawat kebanggaan nasional R80. Apalagi pesawat terbang itu merupakan proyek terakhir yang direncanakan oleh Bapak B.J. Habibie," ujarnya, Rabu (3/6).

Justin mengatakan, perlu diketahui juga bahwasanya pesawat terbang N245 pun yang direncanakan PT Dirgantara Indonesia (persero) sebetulnya berdasarkan konsep pesawat terbang CN235, rancangan lainnya oleh B.J. Habibie. 

"Jadi R80 proyek strategis dalam kesinambungan perkembangan industri dirgantara nasional," katanya.

Menurut Justin, Bung Karno dan para pendiri negara telah menekankan perlunya penguasan teknologi dan industri dirgantara sebagai hal strategis. Sebagai negara kepulauan dengan bentang dari barat ke timur sekitar 5500 kilometer serta populasi ke empat besar di dunia, sektor dirgantara merupakan prasarana dan sarana dasar yang sangat vital untuk transportasi orang dan barang. Hal ini berbeda dengan negara-negara lainnya.

Tak dapat dipungkiri pengembangan industri dirgantara bernilai strategis ekonomi yang sangat besar. Contohnya, Indonesia adalah pengguna pesawat ATR terbesar yang sekelas dengan R80 di dunia.

"Jika kita sendiri memproduksi pesawat R80 maka akan memberikan dampak positif dan manfaat strategis bagi perekonomian nasional, daripada kita harus membelinya dari luar negeri," jelas Justin.

Selain itu, nilai strategis yang diberikan oleh industri dirgantara nasional adalah memberdayakan dan mengembangkan SDM. Selaras dengan perluasan kapasitas industri maka kebutuhan dan penyerapan SDM pun akan terjadi. Indonesia akan memberdayakan SDM, putra putri terbaik bangsa yang juga tersebar di seantero dunia sesuai kompetensinya untuk bahu membahu mengembangkan industri dirgantara nasional.

"Karena dalam sejarah negara kita istilah strategis memang sejak awal Republik Indonesia digunakan untuk bidang industri dan teknologi dirgantara. Dalam pidato Bung Karno saat Hari ulang tahun Penerbangan Nasional 9 April 1962, Sang Proklamator menekankan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan lebih diperkuat oleh komunikas darat, laut dan udara yang terjalin dengan baik," papar Justin.

Begitu pentingnya industri dirgantara nasional, Bung Karno meminta agar dibuatkan Patung Pancoran sebagai Monumen Dirgantara. Patung yang menggambarkan manusia angkasa yang penuh semangat. Artinya, keberanian bangsa Indonesia menjelajah angkasa.

Gayung bersambut, di masa Orde Baru, pemerintah pun memasukkan industri dirgantara nasional sebagai  Industri Strategis. Dan ketika masuk di era Reformasi setelah persoalan politik terkait pengalihan kekuasaan mereda maka di zaman pemerintahan SBY industri dirgantara nasional meningkat menjadi Strategi Industri Pertahanan. 

Menurut Justin, saat periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, industri dirgantara nasional masuk dalam PSN yakni termasuk R80.

R80 dimaksudkan untuk dapat mengisi pasar domestik dan regional menggantikan pesawat asing melakukan regenerasi kemampuan teknologi bangsa yang terhenti karena surutnya PTDI di tahun 2000-an. Dan menjadi salah satu ujung tombak pertumbuhan ekonomi. R80 mengisi amanah yang diberikan dalam UU Nomor 1 Penerbangan 2009 dan RIPIN 2015.

Tahun 2017, R80 resmi masuk dalam PSN karena memenuhi kriteria strategis di atas. Sebuah rentang waktu yang sangat singkat dalam berkolaborasi mempersiapkan pembuatan pesawat R80. Sedari awal, sesuai visi dan misi pembuatan R80, pemerintah mendukungnya sehingga bisa masuk dalam PSN.

"RAI dalam upaya mendapatkan PSN di 2017 mengusulkan perlunya industri Penerbangan yang mempunyai visi strategis dimana R80 adalah salah satu ujung tombaknya. RAI bersinergi dengan stake-holder industri penerbangan nasional mengusulkan kepada pemerintah untuk menyusun Roadmap Industri Penerbangan Nasional yang awalnya dikoordinasikan oleh Kemenko Maritim dan saat ini dilanjutkan oleh Kemenristek/BRIN," jelas Justin. (industry) 

Komentar