Minggu, 12 Mei 2024 | 02:00
NEWS

Waspadai Ancaman Kekeringan di Tengah Pandemi Corona

Waspadai Ancaman Kekeringan di Tengah Pandemi Corona
Ilustrasi kemarau (Foto Tama66/Pixabay)

ASKARA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor informasi iklim dan cuaca di tengah masyarakat menghadapi pandemi Civid-19. BPBD diminta selalu waspada. 

Kebutuhan air sangat penting khususnya di tengah pandemi. Panduan kesehatan mensyaratkan setiap individu cuci tangan dengan sabun. 

Air menjadi salah satu media penting mematikan virus SARS-CoV-2. Tak hanya kepentingan itu, air juga dibutuhkan kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada Mei hingga puncaknya di Agustus. 

“Mohon kerja sama BPBD untuk melakukan upaya-upaya antisipatif dalam menghadapi ancaman bahaya kekeringan dan asap akibat kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya, Selasa (2/6). 

Lilik meminta pemerintah daerah melakukan langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan, menghadapi kemarau yang berdampak pada ancaman kekeringan. 

“Menyiapkan logistik dan peralatan, seperti tangki air bersih, penyediaan pompa air di tiap kecamatan serta memprioritaskan pada wilayah terdampak kekeringan,” cetusnya. 

Upaya preventif lain, mengimbau pemerintah daerah melakukan kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih dan dapat digunakan kembali.

Selain itu, melakukan koordinasi multipihak dalam penyiapan alternatif kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat melalui penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air. 

BNPB mengidentifikasi wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota yang berpotensi rawan bencana kekeringan pada puncak musim kemarau Agustus 2020. 

Identifikasi dengan merujuk pada intensitas curah hujan kurang dari 100 mm tersebut berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia (IRBI). Terdapat sebanyak 189 wilayah di 15 provinsi memiliki tingkat risiko kategori sedang hingga tinggi, 162 kabupaten dan kota berada di kateogri tinggi dan sisanya pada kategori sedang.

Komentar