ASKARA - Dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) terpaksa menutup sejumlah gerainya dan pembatasan operasional selama April-Mei 2020.

Perseroan juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 421 karyawan sejak Januari 2020.

"Jumlah karyawan di-PHK sebanyak 421 (periode Januari hingga saat ini). Dengan perkiraan dampak rugi bersih bisa mencapai lebih dari 75 persen setelah adanya penutupan di sejumlah department store," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/5).

Dalam laporan yang sama, Ramayana memproyeksikan bahwa total pendapatan (konsolidasi) perseroan akan terimbas sekira 25-50 persen.

Total karyawan Ramayana baik berstatus tetap maupun tidak tetap tercatat sebanyak 5896 orang per 31 Desember 2019. Namun setelah adanya Covid-19 maka jumlahnya tercatat 5475 orang.

Ditegaskan perseroan bahwa Ramayana akan menerapkan strategi penjualan secara online melalui berbagai macam platform mulai dari website, Whatsapp hingga partner e-commerce demi kelangsungan usaha di tengah pandemi Covid-19.

"Strategi lainnya yaitu fokus pada penjualan supermarket," pernyataan perseroan. (industry)