Jumat, 17 Mei 2024 | 19:49
NEWS

Orang yang Cukup Ekonomi Tapi Psikologis Buruk Rentan Terpapar Covid-19

Orang yang Cukup Ekonomi Tapi Psikologis Buruk Rentan Terpapar Covid-19
Ahli Psikologi Politik, Prof Hamdi Muluk (Dok BNPB)

ASKARA - Pandemi virus corona (Covid-19) sudah menjadi gejala multi-dimensi. Tak hanya persolan kesehatan akan tetapi juga masalah sosial, ekonomi, budaya dan tentu saja juga aspek psikologis.

Ahli Psikologi Politik, Profesor Hamdi Muluk mengatakan, dalam kondisi tersebut, penataan aspek psikologi menjadi sangat penting dalam kaitan upaya menurunkan angka penambahan kasus Covid-19.

"Kondisi psikologis ini tentu juga akan mempengaruhi penanganan Covid-19. Kalau seseorang tidak sejahtera secara psikologis, ini nanti usaha pelandaian ini terkendala karena perilaku tidak mendukung,” ujar Hamdi di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (10/5).

Jadi bagaimana aspek psikologi penting dalam kaitannya melawan Covid-19. Menurutnya, kondisi psikologi berada pada dasar bagi seseorang dalam menghadapi goncangan yang ditimbulkan oleh Covid-19.

Selama ini mungkin orang tidak memahami kesejahteraan itu tidak hanya secara ekonomi, fisik tapi juga kesejahteraan psikologi atau phsycological well being. Secara umum memang tiga jenis kesejahteraan ini saling berkaitan.

Dalam hal ini kondisi fisik yang prima dengan asupan gizi seimbang dapat berdampak kepada kondisi psikologis yang kuat juga. 

"Kalau ekonomi kita tidak sejahtera maka bagaimana kita bisa makan. Fisik jika tidak sejahtera, maka berimbas juga pada psikologi,” jelas Hamdi.

Hal itu berlaku sebaliknya, apabila seseorang mampu dalam segi ekonomi tapi kondisi psikologisnya rapuh maka dapat memperlemah imunitas tubuh sehingga fisik menjadi rentan.

"Walaupun Anda berkecukupan secara ekonomi, kalau batin resah terus, gelisah kalau Anda ketakutan, Anda menjadi stres, depresi," cetusnya. 

Sehingga, kondisi psikologi memburuk dan kondisi fisik memburuk dan nanti ujung-ujungnya dirawat dan ekonomi terpengaruh juga. 

Oleh sebab itu penting bagi seseorang memiliki kesejahteraan psikologi yang bagus. Sebab, sudah jelas beberapa riset psychological well being mempengaruhi tingkat imunitas seseorang. 

“Imunitas ini kata kunci melawan pandemi. Jadi pandemi dampaknya tidak terlalu dahsyat kalau setiap orang (memiliki) imun, baik secara fisik dan psikologi. Oleh karena itu perlu ditata bagaimana setiap orang memiliki psychological well being," tutur Hamdi.

 

Komentar