Minggu, 19 Mei 2024 | 19:12
NEWS

Pejabat yang Mudik ke Solo Bakal Dikarantina, Termasuk Presiden Jokowi

Pejabat yang Mudik ke Solo Bakal Dikarantina, Termasuk Presiden Jokowi
Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo (Dok: Djoko Judiantoro/Koranjuri.com)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga diingatkan tidak mudik ke Solo. Alasannya, Jokowi sebagai pihak yang melarang mudik harus konsisten dengan kebijakan itu.

Demikian dikatakan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Menurut Rudy -panggilan akrab Rudyatmo- Pemerintah Surakarta telah menyiapkan tempat karantina di Grha Wisata Niaga bagi pemudik. Siapa pun yang mudik ke Solo, katanya, akan dikarantina di Grha Wisata Niaga selama 14 hari.

"Pejabat atau siapa pun yang mudik kami karantina, termasuk VIP (very important person, red). Kalau sudah membuat aturan seperti itu, orang Jakarta jangan ke Solo-lah, biarpun itu VIP, VVIP (presiden RI),” kata Rudy.

Selain itu, Rudy juga meminta pemerintah pusat menghentikan layanan transportasi publik antarkota antarprovinsi. Politikus PDI Perjuangan itu mengharapkan transportasi publik ke wilayahnya juga dikurangi.

Rudy menambahkan, saat ini kesadaran masyarakat Solo sekarang sudah tinggi. Buktinya, ketua RT yang lingkungannya kedatangan pemudik langsung melapor ke Grha Wisata.

Belum lama ini ada ketua RT yang membawa delapan pemudik dari Jakarta ke Grha Wisata. "Itu kan bukti kalau masyarakat sudah sadar," katanya.

Rudy mengatakan, kasus Covid-19 di Solo karena dari daerah lain. "Pendatang semua, makanya pengawasannya harus ketat,' kata Rudy.

Hingga Rabu (22/4), jumlah kasus Covid-19 di Solo ada 19. Dari jumlah itu ada sembilan orang yang masih menjalani rawat inap, sementara dua orang sembuh, sedangkan dua lainnya meninggal dunia.

Namun, angka pasien dalam pengawasan (PDP) di Solo sebanyak 90 orang. Dari jumlah itu ada 20 PDP yang menjalani rawat inap, 54 dinyatakan sembuh, serta 16 lainnya meninggal dunia.

Sementara orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 442 orang. Perinciannya adalah 93 dalam pemantauan, sedangkan 349 lainnya sudah bukan terlepas dari status ODP.

“Kami terus pantau angka pasien yang merupakan warga Solo, terlebih menjelang puasa dan mudik Lebaran,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta, Ahyani. (radarsolo/jpnn) 

Komentar