Cerita Pemulangan Ratusan WNI yang Terdampar di Thailand
ASKARA - Di tengah wabah virus corona (Covid-19) sejumlah KBRI terus berupaya melindungi warga Indonesia agar tidak tertular. Salah satunya upaya yang dilakukan KBRI Bangkok.
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Bangkok Nur Rokhmah Hidayah menceritakan, saat ini pihaknya tengah mengurusi kepulangan para WNI yang terdampak larangan penerbangan komersial yang diberlakukan pemerintah Thailand pada 4-30 April.
"Kalau nanti penerbangan komersial flight itu dibuka kembali, di mana komersial flight bisa masuk kembali ke Thailand maka WNI yang ada di sini baik wisatawan maupun mahasiswa atau apapun mereka bisa kembali ke Indonesia dengan menggunakan komersial flight seperti biasa," jelasnya saat dihubungi Askara, Rabu (22/4).
KBRI Bangkok berkoordinasi dengan otoritas setempat lantaran para WNI seperti mahasiswa magang, wisatawan, jamaah tabligh, dan WNI yang habis kontrak kerjanya meminta dipulangkan secepatnya ke Tanah Air.
Upaya pemulangan juga mempertimbangkan kondisi para WNI mahasiswa magang di sejumlah resort maupun hotel yang kini kondisinya sepi bahkan tutup.
"Jadi kan kalau mahasiwa magang itu segala macam mereka magangnya di resort. Situasi saat ini kan sudah sedemikian peliknya, jadi hotel resort tempat mereka magang itu juga sudah menutup hotelnya, resortnya lalu makanya mahasiswa magang itu tidak ada pilihan lain selain pulang ke Indonesia," papar Nur Rokhmah.
Termasuk para jamaah tabligh yang juga harus segera dipulangkan lantaran keberadaan mereka sudah cukup lama di Thailand.
"Jadi itu memang request mereka dan sesuai imbauan yang telah disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri semua WNI yang traveler untuk dapat kembali ke Indonesia," ujar Nur Rokhmah.
Sementara untuk WNI lainnya yang merupakan pekerja profesional tetap berada di Thailand, menyesuaikan dengan peraturan masing-masing perusahaan tempat bekerja.
"Para pekerja migran itu harus dibedakan dengan pekerja migran yang ada di Malaysia dan Singapura ya, kalau di sini rata-rata itu tenaga kerja profesional. Jadi seperti bekerja di Toyota, kerja di perusahaan minyak, kemarin juga ada beberapa pilot Thai Lion. Jadi di sini rata-rata mereka pekerja profesional," jelas Nur Rokhmah.
Pemulangan WNI stranded atau yang terdampar dilakukan dengan dukungan maskapai Garuda Indonesia melalui dua tahap yakni pada 20 April dengan memulangkan sebanyak 158 orang dan rencananya tahap kedua akan memulangkan 146 orang pada 23 April.
"Kita bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk menjadikan pesawat itu bukan pesawat komersial tetapi izin repatriasi. Jadi itu KBRI berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Thailand dan juga stakeholder Thailand lainnya agar mereka bisa memberikan izin spesial flight kepada Garuda Indonesia," demikian Nur Rokhmah.
Komentar