Kamis, 18 April 2024 | 16:56
NEWS

Manfaatkan Teknologi, Umat Buddha Indonesia Diimbau Rayakan Hari Waisak dari Rumah

Manfaatkan Teknologi, Umat Buddha Indonesia Diimbau Rayakan Hari Waisak dari Rumah
Sekretaris Bimas Buddha Kemenag Nyoman Suriadarma (Dok BNPB)

ASKARA - Kurang dari satu bulan umat Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau pelaksanaan Waisak ini dari rumah. Sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Tepatnya pada 7 Mei 2020 mendatang, umat Buddha akan melaksanakan Hari Raya Waisak 2.564 Buddhist Era. Perayaan ini tentu berbeda dari tahun sebelumnya. 

"Mengajak semua umat Buddha di Tanah Air, dalam rangka melaksanakan Waisak ini, kita merayakan masing-masing dari rumah," imbau Sekretaris Bimas Buddha Kemenag, Nyoman Suriadarma di BNPB, Jakarta Timur, Jumat (10/4).

Segala bentuk ibadah termasuk peringatan detik-detik Waisak yang akan jatuh pada pukul 17.44 WIB, juga dapat diselenggarakan dari rumah termasuk kegiatan ibadah atau Puja Bhakti di hari Minggu.

“Demikian pula sekolah Minggu yang biasa rutin dilakukan oleh anak-anak kita, mari anak-anak kita ajar dan ajak belajar dari rumah masing-masing,” kata Nyoman.

Pemerintah mengajak kepada umat Buddha di seluruh Tanah Air agar mematuhi imbauan tersebut dalam rangka menghadapi, melawan, bahkan memberantas coronavirus disease 2019 yang saat ini sedang menimpa bangsa ini.

“Tiga poin ini penting kita laksanakan agar keluarga kita, tetangga kita, semua kita bentengi agar semua dapat terhindar dari Covid-19 ini,” jelasnya.

Untuk kegiatan ibadah, sembahyang, puja bhakti dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti pemanfaatan media sosial, baik melalui siaran langsung digital (live streaming) dan berbagai macam mediasi berbasis teknologi lainnya.

“Teknologi bisa kita manfaatkan bersama keluarga, bersama saudara, baik itu yang jauh dari tempat kita, tetap bisa melakukan komunikasi, selalu melakukan silaturahmi dengan keluarga menggunakan teknologi yang kita miliki,” ucap Nyoman.

Selain itu, pentingnya melakukan gerakan pencegahan penularan Covid-19 seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Selalu memakai masker untuk semua terutama apabila harus berada di tempat umum, jaga jarak aman minimal satu sampai dua meter, dan memproritaskan aktivitas dari rumah saja.

Umat Buddha di seluruh Indonesia juga diimbau untuk tidak mudik dan membatasi interaksi langsung secara fisik dengan siapapun.

“Lakukan semuanya dengan disiplin, jadilah pahlawan, lindungi diri, lindungi orang lain, mari menangkan perang melawan Covid-19, Indonesia bisa, salam tangguh,” tandasnya. 

Komentar