Wuamesu Indonesia Gelar Talkshow Gawi Sia dan Peragaan Tenun Ende Lio

ASKARA — Wuamesu Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan Jakarta Experience Board menggelar acara Talkshow Gawi Sia dan Tenun Presentation di Tavia Heritage Hotel, Jakarta. Kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian Gawi Sia Festival yang akan digelar pada 19 Juli 2025 mendatang.
Acara ini bertujuan untuk mempromosikan kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur, khususnya tradisi Gawi Sia dan kain tenun Ende Lio, melalui diskusi inspiratif dan peragaan busana berbasis cerita.
Empat narasumber tampil dalam talkshow ini, yakni:
Mikael Tani Wangge, tokoh adat Ende Lio, yang memaparkan filosofi Gawi Sia,
Andesha Hermintomo, arsitek dan pendiri Rame-Rame Jakarta, yang mengulas relevansi budaya lokal dalam arsitektur modern,
Laura Muljadi, pegiat sosial dan pendiri Matahari Dari Timur, yang berbagi kisah pemberdayaan masyarakat melalui seni dan budaya,
serta Shendy Ristandi, penulis lagu sekaligus moderator talkshow.
Diskusi menyoroti bagaimana warisan budaya tradisional dapat tetap relevan dan berkontribusi dalam kehidupan masyarakat modern, terutama bagi generasi muda.
Usai talkshow, acara dilanjutkan dengan Tenun Presentation, menampilkan 15 model muda asal Nusa Tenggara Timur. Mereka memperagakan koleksi kain tenun Ende Lio dari berbagai rumah kreatif seperti Wastra Jo Seda, Lio Sare, 2Na Collection, dan desainer Arief Wicaksono. Peragaan ini memadukan nuansa tradisional dan modern, memperlihatkan bahwa tenun tidak hanya simbol budaya, tetapi juga bagian dari gaya hidup kontemporer.
Sekretaris Wuamesu Indonesia, Greg Agung, menyatakan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya.
"Melalui acara ini, kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai luhur budaya Ende Lio dan mempromosikan kain tenun sebagai bagian dari identitas bangsa," ujar Greg.
Dukungan dari Fakultas Ilmu Budaya UI menunjukkan komitmen dunia akademik dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal lewat pendekatan edukatif dan kreatif.
Wuamesu Indonesia berharap, kegiatan ini dapat menjadi jembatan antara budaya tradisional dan dunia modern, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk bangga dan melestarikan warisan budaya Indonesia.
Komentar