Kamis, 17 Juli 2025 | 00:53
NEWS

Hironimus Taime Dorong Perdasus Ketenagakerjaan Demi Kepastian Hak Orang Asli Papua

Hironimus Taime Dorong Perdasus Ketenagakerjaan Demi Kepastian Hak Orang Asli Papua
Hironimus Taime (Dok Askara)

ASKARA – Mantan Camat/Kepala Distrik Mimika Baru, Hironimus Taime, menanggapi aksi pemalangan Kantor BKD Kabupaten Mimika yang dilakukan oleh sejumlah pihak yang memperjuangkan penerimaan putra-putri asli Mimika. Dalam pernyataan melalui media sosial pada Minggu (26/5), Hironimus memberikan saran konstruktif kepada pemerintah daerah dan pemangku kebijakan di Papua Tengah agar segera menyusun landasan hukum yang kuat untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Saya mendorong agar DPR Provinsi Papua Tengah, Gubernur Papua Tengah, serta Majelis Rakyat Papua segera menyusun Rancangan Peraturan Daerah Khusus (Raperdasus) tentang Ketenagakerjaan,” kata Hironimus. Ia menekankan agar peraturan tersebut mengacu pada undang-undang yang berlaku, terutama Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, dan secara eksplisit mengatur kuota bagi Orang Asli Papua (OAP).

Menurutnya, kejelasan hukum dalam bentuk Perdasus sangat penting agar menjadi pedoman bagi seluruh kabupaten di Papua Tengah, termasuk dalam proses perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). “Dengan adanya kepastian hukum, maka setiap daerah memiliki pijakan yang jelas dan dapat menyosialisasikan aturan ini kepada masyarakat,” tambahnya.

Tak hanya pemerintah provinsi, Hironimus juga mengimbau agar pemerintah kabupaten se-Papua Tengah, baik legislatif maupun eksekutif, segera menyusun Raperdasus masing-masing yang mengacu pada Perdasus Provinsi. “Ini agar menjadi pedoman dalam penerimaan CASN, baik untuk OAP maupun non-OAP, khususnya mereka yang lahir dan besar di Papua (LABEPA),” jelasnya.

Hironimus menekankan bahwa langkah ini penting untuk menghindari aksi-aksi protes seperti pemalangan kantor yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan kinerja pemerintah daerah. “Kita harus membangun Mimika dengan cara yang sehat. Tidak perlu ada aksi yang justru menghambat pelayanan publik dan pembangunan,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar semua pihak tetap sehat dan bersama-sama membangun Mimika serta Papua Tengah secara damai dan bermartabat.

"Eme Neme Yauware."

 

Komentar