Selasa, 13 Mei 2025 | 17:49
NEWS

Mustafa Kemal Ataturk, Tokoh yang Dikagumi Prabowo Subianto

Bapak Modernisasi Turki yang Mengubah Sejarah

Mustafa Kemal Ataturk, Tokoh yang Dikagumi Prabowo Subianto
Mustafa Kemal Atatürk: Bapak Modernisasi Turki yang mengubah sejarah (Dok Pixabay)

ASKARA – Nama Mustafa Kemal Atatürk lekat sebagai tokoh revolusioner dan pendiri Republik Turki. Meski kerap menuai pro-kontra, tak dapat dipungkiri bahwa sisi baik Atatürk memberi fondasi kuat bagi kemajuan Turki modern.

Atatürk dikenal sebagai pemimpin visioner yang berani mengubah wajah Turki dari kerajaan Ottoman yang feodal menjadi republik sekuler yang demokratis. Ia memproklamasikan Republik Turki pada 29 Oktober 1923 dan menjadi presiden pertamanya.

Salah satu warisan terbesarnya adalah reformasi di bidang pendidikan. Atatürk mendirikan sistem pendidikan nasional yang bebas dari dogma, menekankan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia juga mengganti aksara Arab dengan alfabet Latin, menjadikan literasi lebih mudah diakses oleh rakyat Turki.

Kesetaraan gender pun menjadi agenda utama Atatürk. Ia mendorong keterlibatan perempuan dalam dunia pendidikan dan politik. Pada masa pemerintahannya, Turki menjadi salah satu negara Muslim pertama yang memberi hak pilih kepada perempuan.

Di bidang hukum, Atatürk mengganti hukum syariah dengan sistem hukum sipil yang lebih universal. Ia juga menghapus gelar bangsawan dan sistem kasta, menjadikan semua warga negara setara di mata hukum.

“Tujuan saya bukan hanya membebaskan bangsa ini dari penjajahan, tapi juga membebaskannya dari belenggu pemikiran lama,” ujar Atatürk dalam salah satu pidatonya.

Warisan Atatürk masih terasa hingga kini. Banyak kalangan menilai bahwa modernisasi yang ia dorong membawa Turki menjadi kekuatan regional yang kuat di abad ke-20.

Menariknya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, menyebut Mustafa Kemal Atatürk sebagai salah satu tokoh yang ia kagumi. “Atatürk adalah salah satu pahlawan saya. Ia punya keberanian, visi, dan keteguhan dalam membangun bangsanya,” kata Prabowo.

Meski terdapat kritik terhadap pendekatan sekularisme radikalnya, sisi baik Atatürk sebagai pembaru sosial, pendidik bangsa, dan peletak dasar demokrasi tetap dikenang. Ia bukan sekadar pemimpin, tetapi simbol transformasi.

 

 

Komentar