Menjadi Rumah Bagi yang Terluka
Pesan Paus Fransiskus: Gereja Harus Jadi "Rumah Sakit Darurat"

ASKARA - Sejak awal kepemimpinannya, Paus Fransiskus menunjukkan wajah Gereja yang hangat dan penuh belas kasih, terutama kepada mereka yang paling lemah dan terpinggirkan. Dalam setiap kunjungan pastoral, Paus Fransiskus selalu menyempatkan diri untuk mendekap anak-anak, mengusap kepala mereka dengan kasih seorang ayah, dan berbicara dengan bahasa yang sederhana dan penuh kehangatan.
Kepada orang sakit dan mereka yang berkebutuhan khusus, Paus Fransiskus tidak hanya hadir secara simbolik, tetapi benar-benar hadir secara emosional dan spiritual. Ia tidak segan untuk duduk di samping tempat tidur mereka, memegang tangan mereka, dan berdoa dengan penuh ketulusan. Bagi beliau, penderitaan bukanlah hal yang harus dijauhkan, melainkan dijumpai dengan cinta.
Dalam banyak kesempatan, Paus Fransiskus menegaskan bahwa Gereja harus menjadi “rumah sakit darurat” bagi jiwa dan tubuh yang terluka. Ia mengajak umat Katolik dan seluruh masyarakat dunia untuk melihat setiap pribadi, terutama yang paling kecil dan rapuh, sebagai wajah Yesus yang hidup di tengah-tengah kita.
Dengan keteladanannya, Paus Fransiskus menghidupkan kembali semangat Injil yang sejati, yakni mencintai tanpa syarat, memeluk tanpa syarat, dan hadir tanpa syarat.
Komentar